Polisi Periksa Sopir Truk Tangki BBM, Mengaku Berhenti di Rel Karena Macet
Chosimin, sopir truk tangki BBM dirawat di RSPP. |
Menurut Chosimin, truk tangki yang dikemudikannya bersama kondekturnya, Mujiono, berhenti di atas rel karena kemacetan yang terjadi di persimpangan itu. "Kenapa berhenti di tengah?" tanya penyidik Iptu Mas Waluyo, yang kemudian diulangi Iptu Mas Waluyo, "Oo macet."
Iptu Mas Waluyo juga menanyakan di bagian mana saja luka yang dialami sang sopir, yang dijawab bagian muka dan tangan. "O yang parah kernetnya," kata Mas Waluyo mengulangi jawaban Chosimin.
Wawancara itu hanya berlangsung pendek yakni sekitar 5 menit, dan dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi sang sopir yang masih lemah.
Wartawan yang ikut mendengar wawancara hanya bisa mendengar kalimat-kalimat yang diajukan penyidik Iptu Mas Waluyo melalui telepon yang disambungkan ke telinga Chosimin. Maklum, siapapun tidak diperkenankan masuk ke ruang steril itu.
Mas Waluyo juga mengakui keterangan sang sopir masih belum jelas betul, karena kondisinya memang kurang sehat.
Dalam perkembangan lain, tim forensik Polri meminta masyarakat bersabar menunggu hasil analisis DNA yang dilakukan terkait para korban. Alasannya karena diantara para korban yang meninggal dunia secara visual sulit dikenali.
"Mohon bersabar karena ini memang sulit," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Arthur Tampi. (jo-5)