BP2MI Lepas 375 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan

Benny Rhamdani

DEPOK, Jakartaobserver.com- Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melepas 375 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel) melalui skema Government to Government (G to G). Dari 375 PMI, sebanyak 265 PMI bekerja di sektor manufaktur dan 110 di sektor perikanan.
 
Total PMI yang telah berangkat ke Korsel saat ini sebanyak 3.239 orang, sedangkan total keseluruhan PMI yang berangkat ke luar negeri 58.000.
 
“G to G Korea hingga Agustus ada 4.000 (orang) lagi yang harus kita tempatkan, karena mereka tertunda pandemi. Tapi keseluruhan total yang sudah ditempatkan oleh indonesia ke kurang lebih 66 negara, kurang lebih sudah mendekati angka 58.000. Artinya ini tren yang cukup positif karena covid sudah semakin landai, hingga tahun 2022 ini BP2MI katakan sebagai tahun penempatan,” kata Benny saat acara pelepasan di Graha Insan Cita (GIC) Depok, Senin (27/6/2022).
 
Pemberangkatan PMI sempat tertunda akibat dampak pandemi sehingga sejumlah negara menutup masuknya PMI. Ditegaskan bahwa PMI adalah salah satu pahlawan negara yang menghasilkan devisa dan memiliki sumbangsih. “Sumbangan devisa dari PMI sangat besar, mencapai Rp 159,6 triliun. Dan untuk diketahui, saat ini baru ada 66 negara penempatan yang buka, masih ada 84 negara yang belum membuka,” ucapnya.
 
Sebagai pahlawan, kata Benny, PMI haruslah diberi penghargaan. Salah satunya dengan menjadi tamu VVIP ketika berada di bandara Tanah Air. PMI yang dilengkapi dengan surat credential untuk diberikan kepada majikannya masing-masing menandakan bahwa PMI dengan skema G to G adalah orang penting dan bekerja bagi negara.
 
“Selama ini hanya duta besar yang menerima surat credential. Sekarang setiap PMI punya surat tersebut sebagai surat kepercayaan negara. Ini makin menegaskan bahwa PMI skema G to G orang penting, terdidik, duta bangsa, dan bekerja bagi negara. Jagalah kepercayaan tersebut, jadilah kebanggaan keluarga dan kebanggan Indonesia,” tegasnya.

Di tempat yang sama, anggota DPR RI Komisi I Christina Aryani menuturkan, pemerintah memiliki prioritas untuk memberikan pelindungan optimal kepada PMI dengan memangkas masalah di awal perekrutan. Menurutnya, PMI adalah duta bangsa sehingga mereka juga berperan mengenalkan pariwisata sebagai duta pariwisata Indonesia.
 
“Kalian milikilah nilai-nilai Pancasila dalam bekerja di luar negeri. Dan jangan lupa lapor di portal peduli PMI di luar negeri. Hal ini penting agar negara mendapatkan data PMI yang akurat untuk memberikan perlindungan di luar negeri,” katanya.
 
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Afriansah Noor, turut menyampaikan pihaknya siap bekerja sama dengan BP2MI untuk membantu PMI di dalam dan luar negeri dengan memperhatikan kesejahteraan mreka.
 
“Semoga ke depan, semua PMI yang berangkat bekerja ke luar negeri adalah yang handal dan dapat menghasilkan devisa bagi Indonesia,” katanya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.