Lokasi Zaporizhzhia

JAKARTA, Jakartaobserver.com- Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Jennifer Granholm mentweet Kamis malam bahwa dia berbicara dengan menteri energi Ukraina tentang situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
 
AS telah mengaktifkan Tim Respons Insiden Nuklir, dan sedang memantau situasi bersama dengan Departemen Pertahanan, Komisi Pengaturan Nuklir AS dan Gedung Putih, katanya.
 
Tingkat radiasi normal: "Kami tidak melihat pembacaan radiasi yang meningkat di dekat fasilitas. Reaktor pembangkit dilindungi oleh struktur penahan yang kuat dan reaktor dimatikan dengan aman," katanya.
 
"Operasi militer Rusia di dekat pabrik itu ceroboh dan harus dihentikan," tambahnya.
 
Sementara itu Jumat pagi, pejabat Ukraina melaporkan kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
 
PLTN ini terletak di kota Enerhodar, Ukraina tenggara, sekitar 70 mil (112 kilometer) dari Kota Zaporizhzhia. Enam unit tenaga sedang beroperasi di fasilitas tersebut, dengan yang pertama online pada tahun 1984, menurut Energoatom, operator tenaga nuklir Ukraina.

Pembangkit ini menghasilkan 40-42 miliar kWh, yang merupakan seperlima dari rata-rata produksi listrik tahunan di Ukraina dan hampir 47 persen listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.
 
Pembangkit ini memiliki kemampuan “untuk pemantauan radiasi terus menerus dari lokasi industri pembangkit listrik tenaga nuklir, perlindungan sanitasi dan zona kontrol radiasi 30 kilometer,” menurut Energoatom. Ada juga fasilitas penyimpanan kering di tempat untuk bahan bakar bekas.
 
Analis keamanan nasional Joe Cirincione mengatakan kepada CNN bahwa dia "sangat prihatin" tentang kebakaran itu." Ada banyak cara hal ini bisa menjadi sangat mengerikan dengan sangat cepat," katanya.
 
Dia memperingatkan pembangkit itu bisa mengalami krisis nuklir jika listrik atau pipa ledeng ke fasilitas itu terputus. Cirincione menambahkan bahwa jika militer Rusia ingin membuat pabrik itu offline, mereka harus merebut fasilitas itu daripada menyerang secara fisik karena bahaya yang terlibat.
 
“Jika batang bahan bakar itu masih berada di dalam reaktor dan Anda memutus aliran listrik, maka Anda memutus sistem pendingin yang mengontrol reaksi dan Anda akan melepaskan reaksi berantai nuklir yang tak terkendali di fasilitas itu. Anda akan mengalami kehancuran, ”katanya.
 
Pakar kebijakan nuklir Graham Allison mengatakan kepada CNN bahwa "tidak semua kebakaran di pembangkit listrik memiliki konsekuensi bencana." Bencana akan tergantung pada lokasi kebakaran, apakah staf dapat mengambil tindakan yang tepat, dan beberapa faktor lainnya - termasuk berapa banyak reaktor yang terkena dampak, katanya. (jo5)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.