Suasana saat peresmian Gereja Katolik St Petrus Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta.

JAKARTA, Jakartaobserver.com- Gereja Katolik Santo Petrus Universitas Pancasila (UP) Jakarta diresmikan. Gereja ini dibangun di dalam lingkungan kampus untuk memudahkan mahasiswa dan warga sekitar yang ingin beribadah.
 
Disini dibangun sarana ibadah umat beragama lain yang letaknya berjejer. Hal ini sebagai wujud nyata UP yang melambangka kebhinekaan dalam lingkungan kampus.
 
“Menyandang nama besar Pancasila yang juga merupakan ideologi negara, tentunya menjadi tanggung jawab tersendiri bagi UP untuk mengimplementasikan tiap butir dari 5 sila yang ada, salah satunya yaitu tersedianya rumah ibadah yang mejadi simbol kerukunan dan toleransi beragama yang ada di Indonesia sejak dahulu kala,” kata Ketua Pembina yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Siswono Yudohusodo, Sabtu (25/12/2021).
 
Di tempat yang sama, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, kompleks rumah ibadah ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa nilai-nilai Pancasila dekat dengan semua lapisan.
 
“Dengan adanya enam rumah ibadah ini akan semakin membuat toleransi antar umat beragama menjadi lebih harmonis, Indonesia yang kaya akan keragaman suku, budaya dan agama menjadi refleksi kerukunan bukan hanya bagi masyarakat di Indonesia saja, tetapi masyarakat dunia,” katanya.
 
Sementara itu, Plt Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, menambahkan, bahwa Gereja Santo Petrus Universitas Pancasila ini menunjukkan wajah Indonesia yang penuh keanekaragaman. dikatakan dia ini adalah bentuk nyata penghargaan atas kebhinekaan bangsa. Dia pun mengapresiasi pihak yayasan yang menggagas ide brilian ini, serta segenap jajaran Pengurus Yayasan dan Universitas Pancasila yang merealisasikan ide brilian tersebut.
 
“Inilah bentuk nyata penghargaan atas kebhinekaan bangsa dan cara kita untuk merawat keberagaman tersebut,” katanya.

Dia pun menyampaian soal moderasi beragama sebagai gagasan yang perlu ditanamkan pada seluruh lapisan masyarakat untuk menangkal radikalisme dan ekstrimisme.
 
“Kita berharap bahwa pendirian Gereja Katolik St Petrus Universitas Pancasila ini menjadi pertanda baik yang dapat mendukung tumbuh kembangnya sikap toleransi dan gagasan moderasi beragama di Indonesia,” pungkasnya.
 
Menurutnya, pendidikan tidak hanya melalui akademik tetapi juga pendidikan spiritual, penting untuk akademisi untuk berefleksi, mengambil waktu hening untuk mencari kembali makna berelasi dengan Tuhan.
 
“Mematangkan iman, menjernaihkan pikiran, mematangkan kepribadian dan membuat kita lebih bijaksana sehingga gagasan-gagasan baru bisa lahir dan memberikan manfaat bagi masyarakat.”
 
Ia juga mengatakan, pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi atas ide brilian membangun kompleks rumah ibadah di tengah ancaman radikalisme.
 
“Oleh karena itu, moderasi beragama merupakan ide yang perlu terus digaungkan. Pemerintah berharap sivitas akademika UP dapat menjadi agen penggerak yang selalu melestarikan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.