Korban meninggal penyerangan geng motor di Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut.

PERCUT SEITUAN, Jakartaobserver.com- Belum diketahui pasti apa penyebabnya, kelompok geng motor melakukan penyerangan terhadap warga di Jalan Musyawarah, Dusun VI, Desa Saintis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut). Akibatnya, satu orang tewas, dua kritis dan enam orang lainnya luka-luka, Minggu (26/12/21) sekira pukul 04.00 WIB.
 
Informasi yang dihimpun, aksi penyerangan dari kelompok geng motor itu hingga memakan korban sebanyak sembilan orang pecah dari pukul 04.00 WIB hingga 06.00 WIB.
 
Pagi itu warga dikejutkan dengan adanya suara kegaduhan ratusan orang yang sedang bertikai. Para remaja dengan mengendarai sepedamotor itu bersorak "serang" sembari menenteng senjata tajam dan melempari botol kaca di jalan. Sehingga situasi di lokasi sontak mencekam hingga membuat warga ketakutan.
 
Seorang warga yang identitasnya tidak ingin disebutkan saat diwawancarai mengatakan bahwa pada saat kejadian jumlah pelaku mencapai ratusan orang.
 
Adapun para pelaku penyerangan tersebut merupakan dari kelompok Geng Motor "Neleng" (Nenek Oleng) yang dikomandoi oleh seorang remaja berinisial MTA dan inisial RS sebagai panglima perang.
 
Warga tersebut mengatakan kelompok Geng Motor "Neleng" itu sudah sejak lama membuat warga resah. Bahkan ia sangat berharap kepada pihak kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, untuk dapat menangkap MTA dan RS, serta membubarkan kelompok Geng Motor tersebut sebelum jatuh korban berikutnya.
 
Dikatakannya, jika pihak kepolisian tidak mampu menangkap serta membubarkan, maka warga akan mengambil alih untuk melakukan tindakan dengan cara hutang nyawa dibayar dengan nyawa. Supaya dapat menghilangkan rasa ketakutan warga terhadap kelompok geng motor itu.
 
Akibat dari penyerangan yang dilakukan MTA Cs, mengakibatkan jatuhnya korban sebanyak sembilan orang. Adapun korban tewas yakni, Alfiansyah Majid, tewas akibat luka tembak didada diduga ditembak dengan senjata api rakitan.

Sedangkan Penok, Borok merupakan warga Mabar, mengalami kritis akibat terkena senjata tajam di perut. Enam korban luka diantaranya Bolang, Tejo, Jidan, Abdila alias Bori, Erwin dan No Keling,
"Korbannya ada sembilan, satu orang tewas, dua kritis dirumah sakit dan enam orang lainnya luka-luka. Kami berharap polisi secepatnya bertindak sebelum warga melakukan tindakan hutang nyawa dibayar dengan nyawa,"kata warga itu saat diwawancarai di lokasi rumah duka Minggu siang.

Senada, Ani,30, warga di lokasi kejadian membeberkan jika sebelum penyerangan itu terjadi sekira pukul 01.00 WIB tiga sepedamotor jenis Trail, yang dikendarai oleh tiga remaja yang salah satunya anak dari anggota OKP berinisial IK, datang ke lokasi sembari menggeber-geber sepedamotor dan melempari botol kaca kepada warga.
 
"Awalnya sekira pukul 01.00 Wib ada 3 sepedamotor datang menggeber-geber. Lalu melempari warga dengan botol kaca. Salah satunya anak dari anggota OKP. Mereka dari kelompok Geng Motor "SC" nggk tahu kami apa itu arti namanya. Setiap malam minggu mereka seperti itu dan jika ditegur mereka tidak terima. Mereka perangnya sama kelompok Geng Motor "Neleng","beber Ani, kepada wartawan.
 
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Agustiawan, Sik, saat dikonfirmasi mengatakan jika dalam peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia terkena tembakan senjata Airsoft Gun.
 
"Satu orang korban meninggal dunia terkena tembakan senjata Airsoft Gun dan kini jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan, untuk di Otopsi. Kini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku,"ujarnya saat dikonfirmasi. (jun)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.