Trump Tuding Biden Korup, Biden Tuduh Trump Gelapkan Pajak

Donald Trump dan Joe Biden

JAKARTA, JO Debat Capres Amerika Serikat yang berlangsung Kamis (22/10/2020) berlangsung sengit dengan saling serang antara Donald Trump dengan Joe Biden.

Trump, yang merupakan kandidat dari Partai Republik pada pilpres yang akan berlangsung 3 November 2020 mendatang, kembali menuduh Biden dan putranya Hunter Biden, terlibat dalam konspirasi tak etis dan melibatkan sejumlah uang di China dan Ukraina. 
 
Trump juga berupaya mengungkap hubungan bisnis Hunter Biden di Ukraina dengan pemakzulannya pada akhir 2019. Trump dan anak-anaknya dituduh memiliki kepentingan sejak mereka memasuki Gedung Putih pada 2017, sebagian besar melibatkan bisnis real estat dan hotel internasional keluarga.
 
Biden membela keluarganya dan mengatakan dengan tegas bahwa dia tidak pernah menghasilkan "satu sen pun" dari negara asing. Penjelasan itu dipaparkan Biden lewat bahasan yang berputar-putar, hingga ia menemukan cara menyerang balik Trump yang seluruh keluarganya juga terlibat di Gedung Putih untuk kepentingan pribadi. 

“Ada alasan mengapa dia mengungkit semua omong kosong ini,” kata Biden sambil menatap langsung ke kamera. “Ini bukan tentang keluarganya dan keluargaku. Ini tentang keluargamu, dan keluargamu terluka parah." 

Biden juga menuduh Trump melanggar pembayaran pajak. Hasil investigasi New York Times masih jadi senjata Biden. Dalam investigasi itu, Trump dilaporkan tak mempayar pajak penghasilan federal selama lebih dari 20 tahun. “Tunjukkan pengembalian pajak Anda atau berhenti berbicara tentang korupsi,” kata Biden. 

"Anda belum merilis satu tahun pun dari pengembalian pajak Anda. Apa yang kamu sembunyikan? Mengapa kamu tidak mau?" ucap Biden dalam debat terakhir yang disiarkan langsung dari Belmort University, Nashville. 

Tapi tuduhan itu pun dibantah oleh Trump yang mengatakan dirinya membayar pajak jutaan dolar kepada negara. (jo2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.