Proyek Saluran Air di Pesing Poglar Kapuk, Warga Keluhkan Galian Lumpur Dibiarkan Berserakan

Kondisi lumpur dan bahan galian yang berserakan di sepanjang Jalan Raya Pesing Poglar, Kapuk, Cengkareng, Jakbar.
JAKARTA, JO- Warga dan pengguna jalan mengeluh lantaran ketidakprofesionalan pelaksana proyek pemasangan U-Dich saluran air di sepanjang Jalan Raya Pesing Poglar, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Terlihat ruas jalan tersebut tertutup galian lumpur dari saluran air mulai dari stasiun rumah pompa Kapuk hingga ujung jalan perbatasan Jakarta Utara.

“Sudah lebih satu bulan warga tidak bisa menggunakan ruas jalan akibat tumpukan galian lumpur proyek pembuatan saluran air di sepanjang Jalan Raya Pesing Poglar yang seakan dibiarkan berantakan dan tidak bisa dilalui dengan kendaraan," ujar Reza pengguna jalan yang biasanya melintasi jalan tersebut.

Mimi, warga RW 01, Kelurahan Kapuk juga mengeluhkan akibat tumpukan lumpur bekas galian saluran air yang tak kunjung diangkut telah menghambat kelancaran usahanya. "Saya menilai pekerjaan pembuatan saluran terkesan lambat dan tak profesional" Ucapnya dengan nada kesal.

Menurutnya, kalau kerja profesional dan kerja secara baik tentunya setelah pekerja mengali lumpur dari saluran air, bekas galian langsung dibersihkan atau diangkut dan tak dibiarkan tertumpuk di bahu jalan yang tentunya sangat mengganggu kenyamanan warga dan kelancaran usaha warga.




Di area lokasi proyek ini adalah area pergudangan dan bisnis lainnya, jadi sangat banyak merugikan warga dan pengusaha.

"Kami sebagai warga berharap agar Bapak Walikota Jakarta Barat dan Kepala Suku Dinas SDA yang bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan proyek ini untuk segera melakukan pengecekan ke lapangan dan menyampaikan kepada pelaksana proyek untuk bekerja lebih profesional," harapnya.


Menanggapi keluhan warga dan pengguna jalan berkaitan tumpukan galian lumpur dari saluran air di Jalan Raya Pesing Poglar , Kepala Suku Dinas SDA Jakbar Purwati mengatakan sudah mengetahui laporan tersebut.

"Kami sudah cek kelapangan dan sudah menegur kontraktornya. Seharusnya memang lumpur galian dari saluran air tak ditumpuk di bahu jalan tapi langsung diangkut atau dibersihkan sehingga tak mengganggu kenyamanan pemakai jalan lainnya," tandasnya.

Ditanya soal anggaran biaya pembuangan lumpur bekas galian dari saluran, Purwanti mengatakan tidak ada anggaran biaya pembuangan bekas galian karena pekerjaan itu satu paket dari e - Katalog yang dihitung adalah banyaknya U-Dich yang terpasang.

"Masalah buangan galian dan peninggian tutup saluran tidak dibayarkan dan itu sudah tanggungjawab dari pihak pelaksananya," ungkapnya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.