Kapten KMP Sumut II Dicerca, Tega Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun Terapung Minta Tolong

Nelson Nainggolan (pakai kaca mata).
SIMANINDO, JO- Keluarga korban kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba pada Senin (8/6/2018) lalu mengaku sangat kecewa dengan kapten kapal KMP Sumut II yang tega meninggalkan para korban yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan.

Kekecewaan itu diungkapkan Nelson Nainggolan, salah seorang keluarga korban kepada Jakarta Observer di Simanindo, Kamis (21/6/2018). Dalam kapal KM Sinar Bangun terdapat 14 orang anggota keluarga pria ini.

"Saya sudah melihat video yang beredar saat KMP Sumut II melintas dan melihat korban sedang terapung-apung. Seharusnya kapten kapal feri iniyaitu Dodi Max Silalahi jangan meninggalkan keluarga kami yang membutuhkan pertolongan. Mereka bisa menyelamatkan lebih banyak orang saat itu," kata Nelson.




Menurutnya, langkah penyelematan korban itu tidak dilakukan oleh KMP SUmut II secara maksimal, padahal dalam video itu terlihat masih banyak orang yang berteriak-teriak meminta tolong.

"Ini sama sekali tidak manusiawi, mereka meninggalkan begitu saja entah apa alasannya. Sekali lagi kalau melihat video yang beredar itu seharusnya keluarga kami masih bisa diselamatkan dan korban lainnya juga," ucapnya.

Dari video yang beredar yang sepertinya direkam oleh penumpang KMP Sumut II pada saat kejadian kapal KM Sinar Bangun tenggalam, KMP sedang melintas persis di jalur KM Sinar Bangun itu tenggelam. Dari video terlihat puluhan orang terapung-apung dan meminta tolong dari air danau.

Dari catatan Jakarta Observer, dari jumlah puluhan orang itu, hanya 3 orang saja yang diselamatkan oleh KMP Sumut II ini. (jabs/hsrt/kirman)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.