Bara JP/Bara Djoss Buka Posko, Ikut Cari Korban KM Sinar Bangun dengan Jaring Tradisional

Ketua Bara JP/Bara Djoss Samosir Roin Siallagan, Sekjen Feriasi Sirait, Kepala BPBD Kabupaten Samosir Ds Maher Tamba di Posko Bara JP / Bara Djoss di Simanindo, Samosir.
SIMANINDO, JO- Pasca tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) sekaligus Barisan Relawan Djarot Sihar (Bara Djoss) Kabupaten Samosir membuka posko di Pelabuhan Simanindo, Desa Simanindo Sangkal, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).

Selain membuka posko, mereka juga ikut melakukan pencarian korban kapal naas itu dengan berkoordinasi Basarnas sejak Senin (18/6/2018) hingga Kamis (21/6/2018) hari ini.

KM Sinar Bangun tenggelam saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras pada Senin (18/6/2018). Kapal saat itu membawa ratusan orang dan puluhan kendaraan sepeda motor.

Tragedi tersebut menggerakkan Relawan Jokowi dan Relawan Djarot - Sihar (BaraJP/Bara Djoss) Samosir untuk berbuat sebagai wujud dasar kemanusiaan.

Ketua bara JP sekaligus Baradjoss Kabupaten Samosir Roin Siallagan menggerakkan seluruh anggota Bara JP yang berada di seputaran Pulau Samosir untuk turut ambil bagian peduli bencana insiden tenggelamnya kapal.

"ketua Bara JP/Bara Djoss Kabupaten Samosir Ibu Roin Siallagan meminta kepada semua kader bara JP bergerak dan mendirikan Posko di Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir" katanya Ketua Bara JP/Bara Djoss Roin Siallagan melalui Sekjen Bara JP Feriasi Sirait saat diwawancarai tim media di lokasi posko.

Feriasi Sirait menjelaskan bahwa tidak hanya posko tapi Bara JP / Bara Djoss juga menyewa Kapal motor jenis kayu untuk membantu pencairan korban insiden tersebut.

"Kita berupaya maksimal untuk membantu, tidak hanya mendirikan posko tapi kita juga menyewa kapal sendiri dan dananya dari swadaya bersama rekan-rekan Bara JP untuk membantu melakukan pencarian korban yang belum ditemukan," jelasnya.

Feriasi juga menambahkan bahwa segala upaya dilakukan dalam penanganan insiden ini. "Kami mengupayakan sedaya upaya, tidak hanya menyewa kapal, tapi kami juga memasang jaring hasil karya teman-teman Relawan Bara JP sepanjang 600 meter dan memasang jangkar di lokasi dengan tujuan untuk menjaring korban secara tradisional. Hal ini untuk menjawab keluh kesah dan derita keluarga korban yang kehilangan sanak famili dalam insiden tersebut," ungkapnya.




Para Relawan Bara JP / Bara Djoss dengan semangat pantang menyerah terus mencari korban yang hilang dengan menyusun di sekitar pantai Simanindo hingga ke pantai Tigaras - Tanjung Unta pada 19 Juni 2018.

Pada hari kedua atau 20 Juni 2018, tim Relawan Bara JP Samosir kembali memasang jangkar di tengah Danau Toba (lokasi) dan menarik kembali, ditemukan aroma uap solar bahkan ditemukan ada minyak mengapung di lokasi pencarian.

Hal tersebut, maka tim Relawan Bara JP/Bara Djoss Samosir kembali pasang jangkar dan memasang pelampung jeregen dan direncanakan akan dilaksanakan pengecekan kembali esok pagi atau Kamis, 21 Juni 2018.

Pasca pencarian korban hari pertama dan hari kedua, tim Bara JP/Bara Djoss ditemani oleh keluarga korban bermarga Sihotang / boru Sitanggang warga Sidikalang kabupaten Dairi, dari pagi hingga sore hari.

Hal ini disebabkan karena sejak hari pertama, keluarga ini sampaikan kehilangan anggota keluarga di Posko Bara JP/ Bara Djoss sebanyak tiga orang.

Sampai hari ini, kata Feriasi, kegiatan Relawan BaraJP /Baradjoss Samosir masih hasil swadaya para Relawan Bara JP/Baradjoss khususnya ketua baraJP/ Baradjoss Samosir Roin Siallagan. (fsrt)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.