Kapal kayu di Danau Toba. Bekasnya antara Rp100 juta-Rp150 juta. Baru antara Rp600 juta sampai Rp1 miliar.
SIMANINDO, JO- Kecelakaan kapal KM Sinar Bangun menyisakan banyak pertanyaan terutama mengenai kelaikan kapal itu untuk membawa penumpang maupun barang. Betulkah kapal itu kapal bekas yang usinya sudah tua? Lalu, berapa sih sebenarnya harga pembuatan kapal baru seperti KM Sinar Bangun di wilayah Danau Toba?

Desas-desus mengenai usia KM Sinar Bangun menjadi buah bibir masyarakat lokal Samosir dan Tobasa beberapa hari ini. Ada yang menyebut KM Sinar Bangun merupakan kapal kayu yang sudah beberapa kali ganti pemilik dan ganti nama.

"Sebelum berpindah ke pemilik sekarang kapal ini milik warga Onanrunggu, Samosir. Jadi kapal itu kapal bekas bukan baru," kata seorang narasumber yang tidak bersedia disebut namanya, Rabu (20/6/2018) malam.

Kirman, salah seorang pembuat kapal di Samosir, menjelaskan, untuk jenis kapal seperti KM Sinar Bangun dengan ukuran yang sama harganya dalam kondisi baru bisa mencapai Rp600 juta, tapi jika sedikit lebih besar bisa mencapai Rp1 miliar.




"Kalau membuat kapal seperti KM Sinar Bangun itu bersihnya meliputi fisik body hingga mesin dan upah tukang bisa mencapai Rp600 juta, tapi terkadang tergantung pemesan juga kalau mau hemat bisa juga Rp500 juta," kata Kirman.

Pembuatannya pun biasanya tidak bisa cepat, tapi untuk satu kapal waktu pembuatannya bisa mencapai 7 bulan. Ini kapal kayu atau kapal tradisional Danau Toba lho, bukan kapal feri seperti KMP Sumut yang bisa mengangkut kendaraan roda empat.

Rudi, salah seorang warga Ajibata, Tobasa mengisahkan temannya baru saja membangun kapal persis seperti ukuran KM Sinar Bangun, dan biayanya bisa ditekan lebih murah lagi. "Harga fisik sekitar Rp300 juta,kemudian untuk membeli mesin bisa mencapai Rp150 juta, belum lagi dengan biaya tukang dan lainnya. jadi sebenarnya bisa habis Rp 500 juta standard," ucap Rudi.

Tapi bagaimana jika ingin membeli kapal bekas? Berapa pasarannya di wilayah Danau Toba? A Sirait, seorang warga lainnya menyebut, harga kapal sejenis KM Sinar Bangun dalam kondisi bekas berkisar Rp150 juta.

"Kalau bekas bisa Rp100-150 juta. Kemarin ada teman dari Sigapiton yang membeli kapal bekas harganya Rp150 juta," kata Sirait.

Kapal di Danau Toba memang terdiri dari berbagai jenis. Jenis KM Sinar Bangun merupakan jenis yang paling banyak digunakan untuk mengangkut penumpang, dengan kepemilikan biasanya adalah masyarakat setempat.

Selain jenis kapal ini, terdapat juga jenis kapal feri antara lain KMP Sumut I, KMP Sumut II yang selain mengangkut penumpang juga mengangkut kendaraan roda empat. Untuk ukuran yang lebih kecil dari kapal seperti KM Sinar Bangun dan kapal feri, ada kapal yang namanya Solu-solu.

Sejumlah pelabuhan penyeberangan terdapat di Danau Toba. Selain rute Simanindo-Tigaras, juga ada rute lain seperti Ajibata, Tobasa-Tomok, Samosir; Balige, Tobasa- Onanrunggu, Samosir; serta Muara-Nainggolan, Samosir.

Diantara pelabuhan penyeberangan ini, Pelabuhan Ajibata menjadi pelabuhan paling ramai atau paling sibuk. Selain melayani rute Ajibata-Tomok dengan kapal feri dan kapal kayu, juga melayani rute ke sejumlah tempat lain di Pulau Samosir seperti Nainggolan, Onanrunggu dan lainnya.(jo-4)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.