Kutip Rp109 Juta dari Siswa Gaji Guru Honorer, Kepala Sekolah Mengaku Wartawan

Ilustrasi
PARAPAT, JO- Kepala Sekolah SMAN 1 Parapat, Simalungun, Sumatera Utara melakukan pengutipan sebesar Rp109 juta per tahun dari 700 siswa yang ada di sekolah ini.

Uang itu, menurut sang kepala sekolah, dibayar untuk satu tahun sekaligus oleh siswa didik, dengan besa kutipan Rp13.000 per bulan atau per 12 bulan menjadi . Sehingga jika ditotal per 700 siswa maka kutipannya mencapai Rp109.200.000,-.

Kepada JakartaObserver.com di Parapat, kemarin, sang kepala sekolah Saor Boni Tua Sihotang, SPd mengakui kutipan itu. Namun dia menyebut kutipan itu dilakukannya untuk membayar haji guru honorer dan petugas keamanan yang ada di sekolah ini.

"Ya itu untuk membayar gaji 13 orang guru honorer dan satu orang petugas keamanan," katanya.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Ketika ditanyakan apakah tidak ada orang tua murid yang keberatan dengan kutipan itu, Saor Boni Tua Sihotang mengatakan tidak ada. Jika ada, orang tua itu bisa menghadap dirinya dan saat itu juga para guru honorer itu akan dia pecat.

"Kalau keberatan silakan menghadap saya, dan akan langsung saya pecat semua guru honorer itu, sebab uang itu memang untuk membayar gaji guru honorer dan petugas keamanan," katanya.

Hanya saja saat wartawan melakukan pengecekan di pos keamanan sekolah, tidak ditemukan ada petugas keamanan yang berjaga di sana. Menurut sang kepala sekolah, petugas keamanan itu sedang cuti.

Pada bagian lain, kepala sekolah negeri di Kecamatan Girsang Sipanganbolon ini juga mengaku diri sebagai wartawan. Entah apa maksudnya, namun dia menunjukkan kartu anggota sebuah media.

"Saya wartawan," katanya. (jbs)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.