Ilustrasi
JAKARTA, JO- Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat (Jakbar) Pardjoko menyebut, sepanjang Januari sampai dengan Juli 2015 terdapat 133 kejadian kebakaran di wilayah Jakbar.

Dari jumlah itu diketahui kerugian meteriil yang ditimbulkan mencapai Rp61 miliar.

Menurut Pardjoko di Jakarta, Rabu (29/7), umumnya kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, kompor gas meledak, puntung sampah, dan aktivitas pembakaran sampah.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Sementara jika dilihat per lokasi, kasus kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Cengkareng, disusul Kecamatan Kebon Jeruk dan Tambora.

Dikatakan, Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur, dan Duri Kosambi merupakan pemukiman padat penduduk sehingga rawan terjadi kebakaran.

Dia pun mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada.

"Penyebab kebakaran masih didominasi korsleting listrik yang mencapai 99 kasus. Kemudian akibat kompor gas meledak, puntung sampah, dan aktivitas pembakaran sampah," kata Pardjoko. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.