Ribuan Masyarakat Manggarai Raya Unjuk Rasa Tolak Pertambangan
Unjuk rasa masyarakat menolak pertambangan. (jo/edu) |
Selain dilakukan di Borong, ibukota Kabupaten Manggarai Timur, aksi serupa juga dilakukan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat; dan di Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai.
Menurut mereka, kebijakan perizinan tambang di Manggarai Raya, sebutan untuk ketiga kabupaten ini tidak pantas dengan pertimbangan efek ekologis. Disebutkan, tanah Manggarai sempit dan aktivitas pertambangan sangat dekat dengan lokasi warga. Selain itu, pertambangan menghilangkan sumber air dan hutan-hutan, serta merusak tanah dan lahan-lahan petani yang merupakan mayoritas di Manggarai.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Di Ruteng, demonstrasi dimulai dari gereja katedral dengan terlebih dahulu berdoa memohon berkat dan keselamatan untuk tanah Manggarai Raya. Massa kemudian bergerak ke kantor DPRD Manggarai.
Di depan kantor dewan, Romo Martin Jenarut, Pr, meminta anggota DPRD untuk menemui massa. “Anggota DPR Kabupaten Manggarai, kami minta dengan hormat untuk mau menemui kami. Kami minta mereka keluar dari kursinya yang empuk untuk mendengarkan apa harapan kami,” kata Romo Martin.
Di hadapan bupati dan wakil bupati Manggarai dibacakan tuntutan massa atas nama uskup Ruteng, pastor, suster, bruder, umat Katolik, paroki-paroki, lembaga pendidikan tinggi yakni STKIP dan STIPAS, lembaga pendidikan menengah Katolik, PMKRI, GMNI, dan sejumlah elemen pejuang keutuhan ciptaan, untuk menolak segala aktivitas pertambangan mineral di wilayah Manggarai. (ambros leonangung edu)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: