Tingkat Kepuasan "Jakarta Baru": Pendidikan dan Kesehatan Positif, Transportasi Negatif
Macet. |
Hasilnya, tingkat kepuasan terhadap pelayanan publik bidang pendidikan dan kesehatan mendapatkan apresiasi positif. Sementara rasa ketidakpuasan yang dialami masyarakat dalam menilai kinerja pemerintah terjadi pada pelayanan publik bidang transportasi dan penangulangan banjir.
“Publik yang merasa puas terhadap pelayanan publik bidang pendidikan dan kesehatan lebih banyak daripada publik yang merasa tidak puas. Di bidang pendidikan 3,33 persen menyatakan sangat puas dan 62 persen puas. Sementara, bidang kesehatan 12 persen menyatakan sangat puas dan 55 persen puas,” kata Tim Jajak Pendapat JPS, Rasminto, MPd di Jakarta, Selasa (14/10).
Menurut Rasminto, hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang transportasi dan penanggulangan banjir.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
“Publik menyatakan ketidakpuasannya terhadap bidang transportasi sebanyak 63,33 persen tidak puas dan 16,67 persen sangat tidak puas. Dalam penanggulangan banjir, sebanyak 51 persen publik menyatakan tidak puas dan 11,33 persen menyatakan sangat tidak puas,” kata Rasminto.
Sementara itu Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) Mohammad Syaiful Jihad menyatakan banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di DKI Jakarta diantaranya fakta di lapangan dan pemberitaan di media massa.
“Ketidakpuasan publik terhadap bidang transportasi bisa saja dipengaruhi oleh banyaknya kasus kerusakan bus Transjakarta, bahkan sampai terbakar dan kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta yang saat ini ditangani Kejaksaan Agung. Sementara upaya nyata pembenahan Waduk Pluit, pembuatan sodetan Sungai Ciliwung dan upaya lainnya belum mampu meyakinkan publik akan penanggulangan masalah yang menahun yakni banjir,” kata Syaiful.
Dikatakan, jajak pendapat ini dengan sampel sebanyak 300 orang mewakili masyarakat pengguna telepon di 5 wilayah kota di Provinsi DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom. Margin of error +/- 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(jo-3)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: