PT Jakarta Monorel Bantah Kesulitan Keuangan untuk Proyek Monorel

Monorel
JAKARTA, JO- Tuduhan kesulitan finansial yang sedang dialami PT Jakarta Monorel (JM) dibantah keras perusahaan ini. Tersendatnya pembangunan monorel itu, kata mereka, bukan karena keuangan tapi lebih pada masalah teknis di lapangan dan penyesuaian syarat dokumen yang berlaku.

Untuk membuktikan bahwa mereka tidak menghadapi persoalan pendanan, Direktur Utama PT JM John Aryananda, di Jakarta, Jumat (21/2), menunjukkan kelayakan finansial PT JM terlihat 2 dari 15 butir kewajiban dokumen yang diminta oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dua dokumen terkait kelayakan finansial juga sudah dikaji oleh DKI sendiri yang dibantu oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dari kajian yang dilakukan DKI dan dibantu Bappenas diketahui PT JM punya kelayakan finansial dan investornya cukup.

John juga meyakinkan usaha mereka berjalan dengan sangat baik. Sebagai contoh, perusahaan ini telah menandatangani kontrak dengan China Communications Constructions Company Limited (CCCC) untuk berinvestasi sebesar 1,5 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan stasiun-stasiun.

Saham di PT JM sendiri dijelaskan John terdapat 55 persen dimiliki oleh Ortus Holdings, 33,875 persen dimiliki Edward Soerjadjaja, 10 persen dimiliki PT ITC, 1,125 persen Omnico Singapore.

PT JM sendiri untuk pembangunan monorel ini memiliki budget sebesar Rp 10 triliun. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.