Jokowi Minta Penerobos Palang Pintu Kereta Api Ditangkap

Kobaran api saat tabrakan KRL dengan truk tangki BBM, Senin (9/12).
JAKARTA, JO- Siapa yang salah dalam peristiwa tabrakan KRL dengan truk tangki BBM? Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan si pengemudi yang menerobos palang pintu. Para penerobos itu, siapapun orangnya harus ditangkap.

"Siapapun orangnya, kalau menerobos palang pintu kereta api padahal sudah mendengar sinyal harus ditangkap.

Menurut Jokowi, yang melakukan peninjauan ke lokasi tabrakan di Bintaro, Jaksel, Senin (9/10) malam, sinyal ada peringatan sehingga siapapun harus stop. "Entah itu gubernur atau walikota atau menteri. Semua sama, harus stop," katanya.

Jokowi meninjau lokasi dan bertemu Dirut PT KAI Ignatius Jonan di sana.

Pada bagian lain, Jokowi juga berpendapat, untuk menghindari tabrakan serupa, perlu dibangun melayang (flyover) ataupun di bawah tanah (underpass) di setiap perlintasan kereta api.

Dia mengakui hal ini terlambat, namun untuk mencegah di kemudian hari, dia akan melakukan pembangunan itu tahun 2014 mendatang.

Jokowi juga tidak sepakat kalau Satpol PP ikut bertanggung jawab dalam urusan menertibkan jalur kereta ini, terutama jika melihat seringnya kecelakaan kereta api karena banyaknya angkot yang mengetem di sekitar lokasi. Sehingga lalu-lintas menjadi tersendat saat KRL akan melintas.

Menurut Jokowi, keadaan demikian bukan tanggung jawab Satpol PP untuk menertibkan sekitar perlintasan.

"Bukan tanggung jawab Satpol PP, tapi dari lalu-lintas. Itu harus dirapikan. Makanya kita harus bangun lintasan itu underpass atau flyover," begitu Jokowi. (jo-5)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.