Tumpukan Tanah Galian Sepanjang Jalan Menara Dikeluhkan Warga
Ilustrasi |
Galian tanah proyek tersebut dibiarkan menumpuk dan tercecer di sepanjang jalan yang membuat jalan menjadi kotor dan licin saat diguyur hujan dan cuaca panas jalanan menjadi berdebu hingga mengganggu para pengendara yang melintas, termasuk membuat macet jalanan.
"Kondisi jalan begini sangat membahayakan para pengguna jalan, terutama saat malam hari, dan macet," kata Anton, 42, warga RW 3 di Jakarta, Senin (11/11).
Kemacetan semakin panjang di lokasi proyek sepanjang 500 meter itu diperparah karena tidak adanya rambu lalu lintas. Pelaksana proyek juga tidak mau mengatur kendaraan yang melintas.
Menurut Anton, proyek pembangunan saluran air itu terkesan asal jadi. "Apalagi sudah puluhan tahun pengerjaan saluran mulai dari Jalan Tomang hingga ujung Jalan Menara IV, hanya setengahnya dikerjakan," ujar Anton.
Warga sangat menyesalkan pihak pemborongnya yang membiarkan tanah galian menumpuk dan berserakan di sepanjang jalan tersebut. "Sekarang jalan jadi macet karena mengalami penyempitan akibat tumpukan-tumpukan tanah galian dari saluran," kata Anton.
Camat Kembangan Slamat Riadi saat dikonfirmasi tentang keluhan warganya mengatakan, akan melakukan pengecekan ke lapangan dan diteruskan ke pihak yang lebih berwenang.
"Karena pekerjaannya dilaksanakan oleh pihak ketiga maka saya akan koordinasikan kepada seksi PU Kecamatan supaya dicek ke lapangan dan menindak lanjuti. Sesuai kewenangan,kami akan koordinasikan kepada pihak Sudin PU Air Jakbar yang bisa menegur langsung pihak ketiga(pemborong), yang mengerjakan," tegasnya.
Terkait kondisi permasalahan ini, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada Kasudin PU Tata Air Jakbar Pamudji masih belum memberikan jawaban. (jo-6)
Tidak ada komentar: