Kontrak Rumah Habis, Akses Jalan Produksi PT Nusantara Hidrotama Diportal Pemilik Tanah

A Br Manalu memportal akses jalan PT Nusantara Hidrotama.

TAPUT, Jakartaobserver.com- Bukan hanya jemaat Gereja HKBP yang melakukan penutupan akses jalan kepentingan PT Nusantara Hidrotama, namun aksi penutupan akses jalan produksi perusahaan ini juga dilakukan pemilik lahan A Br Manalu, 49, yang memportal dan menghempangkan dua unit mobil Colt Diesel di atas tanah miliknya yang terletak di Kelurahan Onan Hasang pada, Senin (18/9/2023) malam.
 
A Br Manalu yang diminta tanggapannya atas penutupan akses jalan produksi PT  Nusantara Hidrotama mengatakan jika kontrak rumah telah berakhir sejak 21 Agustus 2023 dan hingga kini tidak ada masa perpanjangan dari pihak perusahaan.
 
"Pada tanggal 18 Januari 2022 yang lalu, pihak perusahaan mengontrak rumah saya selama 1 tahun 8 bulan dan pada 18 Agustus 2023 masa kontrak habis tanpa ada perpanjangan kontrak”, sebut ibu beranak empat itu kepada sejumlah media.

Dirinya menambahkan heran mengapa saat ini pihak pengontrak belum juga mengosongkan bangunan perparkiran yang di dirikan pengontrak, jadi wajar saya menutup jalan ini,” kata istri Humas PT Nusantara Hidrotama ini.
 
“Saya akan minta pihak perusahaan agar membongkar bangunan yang mereka bangun diatas tanah saya, karena kontrak sudah habis dan meminta agar barang-barang yang ada di lokasi tanah saya ini agar dikosongkan,” pintanya.
 
Disinggung soal suaminya menjabat Humas PT Nusantara Hidrotama, apa tidak takut dipecat perusahaan, A Br Manalu mengatakan, silahkan saja pihak perusahaan memecat suaminya dia tidak takut. Kalaupun dipecat suaminya pasti sudah siap.
 
Dia mengaku sangat terganggu atas aktivitas perusahaan dan wajar dia memportal tanah miliknya agar tidak dilalui kenderaan perusahaan, karena dirinya merasa terganggu atas atas lalu-lalangnya alat berat milik perusahaan.
 
"Akibat lalu-lalalangnya kenderaan, rumah saya mengalami retak-retak dan sangat tidak nyaman atas kebisingan yang ditimbulkan aktivitas di malam harinya. Dan sebelumnya rumah saya ini dikontrak untuk tempat hunian dan kantor, ini sebaliknya dijadikan tempat logistik,” kesalnya.
 
Terpisah, Sejumlah awak media ingin melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan, dengan mendatangi pos penjagaan perusahaan, namun sampai berita ini dikirim ke redaksi, pihak perusahaan tidak memberikan jawaban. (Tulus Nababan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.