Nuroji

DEPOK, Jakartaobserver.com- Lembaga kebudayaan dan kesenian perlu memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik sesama komunitas seni dan kebudayaan, maupun dengan pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat.
 
Ketua Dewan Pembina Lembaga Kebudayan Depok Ir Nuroji mengatakan itu saat rapat kerja Lembaga Kebudayaan Depok di Jakarta Global University, Depok, Minggu (12/3/2023).
 
Dia menambahkan sebab, kolaborasi akan memperkuat lembaga, memperkaya gagasan, sekaligus memantapkan pelaksanaan kegiatan.
 
"Di era digital ini kolaborasi menjadi keniscayaan. Kita bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri. Teknologi memungkinkan berkolarobasi dengan siapa saja dan dari belahan dunia mana pun," katanya.
 
Kolaborasi dalam seni dan kebudayaan, menurut tokoh budaya Depok itu, memungkinkan untuk memperkaya karya dengan menggabungkan ide-ide berbeda.
 
Hal ini dapat menghasilkan karya yang lebih kompleks dan beragam, yang pada akhirnya dapat lebih merangsang pemikiran dan perasaan masyarakat ketika menikmati karya tersebut.Selain itu, kolaborasi membantu mengatasi masalah yang muncul dalam proses kreatif.
 
Dalam kolaborasi, seniman dan pegiatan kebudayaan dapat bekerja bersama untuk memecahkan masalah yang mungkin terjadi dalam proses berkarya.
 
“Kolaborasi dapat membantu seniman memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menciptakan karya seni,” tutur Nuroji yang juga anggota Komisi X DPR RI ini.
 
Lebih jauh, kolaborasi dapat membantu mempromosikan kesenian dan kebudayaan kepada publik lebih luas.
 
“Bagi Lembaga Kebudayaan Depok semangat kolaborasi ini begitu kental. Kami membuka diri terhadap berbagai gagasan dan karya dari seniman dan pegiat kebudayaan dari luar Depok untuk saling bahu-membahu merayakan gagasan dan mewujudkannya dalam bentuk karya,” ujarnya.

LKD terbuka untuk berkolarobasi dengan siapa pun. Hal itu bisa terlihat dari beragamnya latar belakang yang hadir pada acara pembukaan rapat kerja hari ini.
 
“Kami mengadakan acara di kampus Jakarta Global University bagian dari manifestasi kolaborasi seniman, pegiat kebudayan, dengan dunia akademis dan intelektual di kampus.”katanya.
 
LKD didirikan oleh sejumlah budayawan dan seniman di Depok pada 2022.Mereka antara lain Jeffrey Sumampaow, Nuroji, Entong Manisah Boy, Puguh Tjahjono, Sihar Ramses Simatupang, Torben Rando Oroh, Kurniawan, Syahrullah Imaduddin, Iman Sembada, Jimmy S Johansyah, Bambang Wahyudin, Hanoeng M Nur, Ary Trisna Oktavierasasi, Mustafa Ismail, dan Iin Marlina.
 
Adapun di kepengurusan terdapat sejumlah nama seniman dan pegiat budaya yang selama ini berkiprah secara nasional seperti Daus Mini, Ginanjar Empat Sekawan, Rosmala Sari Dewi, Willy Ana, Fanny J Poyk, dan lain-lain.
 
“Rapat kerja ini mengumpulkan gagasan-gagasan dan pikiran untuk memajukan kebudayaan di Depok,” kata Ir Nuroji.
 
Ini bagian dari pelaksanaan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan.LKD, Nuroji menambahkan, terus berupaya membantu pemerintah membumikan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dalam masyarakat.
 
“Kebetulan saya salah seorang yang ikut dalam merumuskan dan mewujudkan undang-undang tersebut di DPR,” katanya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.