SMPN 7 Percut Sei Tuan

PERCUT SEI TUAN,Jakartaobserver.com- Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan, dan Kadisdik Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) memilih bungkam terkait dugaan pelecehan terhadap siswi SMP Negeri 7.
 
Kehebohan pelecehan jadi tanda tanya apa sebab dan kenapa hal itu terjadi hingga sampai saat ini kepala sekolah maupun para guru tidak mau bersuara. Menurut salah seorang guru, pihaknya dititipkan oleh kepala sekolah untuk tidak bicara kepada media.
 
"Kami sampai sekarang tidak berani untuk ngomong karena kepala sekolah juga nitip kepada kami seperti itu jadi kalau perlu abang tinggalin saja nomor telepon, karena sekarang kepala sekolah lagi menghadap ke dinas," kata salah satu guru honor, akhir pekan lalu.

Tak sampai disitu awak media juga mendatangi rumah kepala sekolah SMP Negeri 7 bernama Mulyadi di Desa Cinta Rakyat juga tidak ada di tempat dengan dalih pergi membeli obat.
 
"Bapak kali keluar dek gak tau kemana mungkin beli obat kalau ada perlu ke sekolah aja ya jangan kesini nanti saya kabarin abg tinggalin aja nomor, " kata istri Mulyadi.
 
Terpisah kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang hingga saat ini bahkan berulang kali menghubungi tidak menjawab.
 
Korban sendiri sudah melaporkan hal dugaan pelecehan tersebut ke Polda Sumut pada Jumat lalu.
"Laporan pengaduan korban lima siswa SMPN 7 itu sudah resmi kita terima. Penyiik saat ini masih bekerja mendalami kasus tersebut. LP-nya Jumat kemarin, ya, teman-teman, sudah kita terima,” ujar Hadi, Sabtu (25/2/2023).
 
Kemudian Hadi menyebutkan LP tersebut kini ditangani penyidk Subdit 4, Unit Renakta. (Jun)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.