Dr Evita Nursanty, MSc saat kegiatan sosialisasi Peran Kemitraan UMKM BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Purwodadi, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).


JAKARTA, Jakartaobserver.com- Anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty, MSc berharap right issue yang diadakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dapat mendorong percepatan pengembangan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 
Proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan Rights Issue ADHI antara lain Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian Serpong Timur untuk air bersih. Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan.
 
“Kita sudah sepakat bahwa perlu upaya percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, karena itu kita mendukung right issue ADHI yang selama ini dikenal memiliki karya konstruksi yang monumental,” ucap Evita di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).
 
Rights Issue ADHI dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan dari Komisi VI DPR, Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.
 
Setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional.
 
Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi berikut: 64 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36 persen dimiliki oleh Publik.
 
Dikatakan Evita, selain pengembangan bisnis, dengan adanya rights issue ini tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat, salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen.
 
Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. Salah satunya, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini adalah tol yang ditunggu – tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar.
 
Pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah Jogjakarta, Solo dan Semarang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, serta menghasilkan multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
 
Selain proyek ruas jalan tol, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro akibat proses pembangunan SPAM yang meningkatkan permintaan atas barang dan jasa di sekitar lokasi proyek maupun operasional SPAM yang nantinya akan memberikan tambahan aktivitas ekonomi bagi pengguna.
 
Dampak dari proyek SPAM Karian utamanya akan dirasakan di wilayah konsumsi air, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Jakarta, namun wilayah sekitarnya juga dapat menerima manfaat akibat interaksi antar-daerah. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.