Universitas Indonesia Membangun Nusa (UIMN) 2022 di Sumbawa, NTB.

JAKARTA, Jakartaobserver.com- Universitas Indonesia Membangun Nusa (UIMN) 2022 digelar di tiga titik di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Agustus 2022. Kegiatan ini diselenggarakan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia melibatkan elemen mahasiswa dari beragam latar belakang keilmuan.
 
Kegiatan UIMN 2022 meliputi Proyek Trash to Cash untuk meningkatkan keuntungan ekonomi-sosial bagi masyarakat dan meningkatkan lingkungan di Desa Labuhan, Sumbawa; Proyek Rumah Baca Nusantara di Desa Labuan Aji, Sumbawa untuk menyiapkan generasi penerus yang mendapatkan akses serta fasilitas Pendidikan yang setara dengan generasi penerus di kota-kota besar; dan Proyek Community Empowerment Kabupaten Sumbawa di Dusun Prajak untuk membantu masyarakat untuk berpikir sociopreneur sehingga dapat melihat peluang-peluang ekonomi yang ada di wilayahnya.
 
Informasi yang dihimpun, Senin (29/8/2022), tim UIMN 2022 berangkat ke Sumbawa pada 1 Agustus 2022, dan kembali pada 24 Agustus 2022. Kegiatan ini dalam rangka pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran dan pendidikan, penelititan dan pengembangan, pengabdian pada masyarakat,  berkolaborasi dengan Mapala Lestari dan Mapala Maras dari Universitas Sumbawa, dan Universitas Teknologi Sumbawa.
 
Ketua BP Mapala UI Magkma menyebut, program UIMN 2022 selaras dengan kegiatan Mapala UI yang memiliki kesenangan menjelajah di tempat-tempat terpencil.
 
“Hal ini juga selaras dengan kegiatan Mapala Universitas Indonesia yang memiliki kesenangan untuk menjelajah dan berkegiatan di tempat-tempat terpencil. Semangat untuk berkontribusi membangun nusa disalurkan melalui pembangunan bagian-bagian kecil dari Indonesia,” ucap Magkma.

Ketua Pelaksana UIMN 2022 Tries Apriliando menambahkan UIMN merupakan suatu konsep kegiatan yang visioner, dan memiliki misi untuk menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk menjadi pemicu perubahan sosial yang berkelanjutan.
 
“Konsep UIMN yang mengusung nilai Efektivitas, Sinergitas, dan Keberlanjutan pada setiap proyek kegiatannya merupakan landasan yang cukup untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan di daerah 3T,” sambungnya.
 
Sementara Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Dr Badrul Munir, ST,MengSc menyebut sivitas akademika UI memiliki tradisi dan budaya akademik, serta dilandasi oleh nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik terhadap saudara sebangsa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
 
“Dengan beragam latar belakang disiplin ilmu, kita dapat mengaplikasikan apa yang telah kita pelajari untuk perubahan demi tatanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang stabil,” katanya. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.