Suasana pelantikan.

DEPOK, Jakartaobserver.com- Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi melantik pejabat eselon 3 dan 4 lingkup NFA. Dalam kesempatan tersebut dilantik juga pejabat fungsional lingkup NFA.
 
“Kita melantik satu orang pejabat Administrator dan delapan orang pejabat Pengawas serta seluruh pegawai di lingkungan Badan Pangan Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Mutasi Pegawai, dengan ini kita siap berlari kencang menyesaikan permasalahan pangan,” katanya.
 
Pelantikan yang diadakan di Depok, Selasa (26/7/2022), tersebut,  merupakan tindak lanjut dari amanat Perpres 66/2021 tentang Pembentukan Badan Pangan Nasional, bahwa perlu dilakukan pelantikan resmi terhadap seluruh pegawai NFA selambat-lambatnya satu tahun setelah peraturan tersebut diundangkan. 

Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut akan dihadiri oleh seluruh pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, serta seluruh pegawai NFA sejumlah 207 orang yang akan melengkapi seluruh organ Badan Pangan Nasional.
 
Sebelumnya dilakukan pelantikan 16 pejabat yang terdiri dari pejabat tinggi madya atau eselon I sejumlah tiga orang, dan pejabat tinggi pratama atau eselon II sebanyak 13 orang. “Dengan demikian, Badan Pangan Nasional sudah siap untuk berlari kencang dalam menyelesaikan permasalahan pangan yang ada,” tambahnya.
 
Arief menyebut, ini merupakan bagian dari transformasi kelembagaan yang dilakukan NFA untuk segera merespon berbagai tantangan pembangunan ketahanan pangan.
 
“Sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Ini bagian dari percepatan yang kita lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut,” ujarnya.

Dikatakan Badan Pangan Nasional tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini sendiri. Karena itu diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakholder pangan. Tanggung jawab yang diemban pihaknya adalah memastikan stabilisasi dan ketersediaan pangan, terlebih ditengah isu krisis pangan yang terjadi saat ini.
 
“Pegawai Badan Pangan Nasional diharuskan mempunyai cakrawala dan wawasan yang luas serta responsif dalam menyikapi berbagai hal yang terkait dengan permasalahan ketahanan pangan. Dalam kesempatan ini juga kami meluncurkan Core Value ASN BerAKHLAK, yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif," tukasnya.
 
Pihaknya telah mempersiapkan berbagai program strategis untuk mengamankan ketersediaanpangan nasional di tengah isu krisis pangan global akibat dinamika geopolitik Rusia dan Ukraina, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19. 

Salah satunya, kata dia, program pengawalan stabilisasi pasokan gula dengan menjaga kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen dan pendistribusian gula ke wilayah rawan pangan melalui kolaborasi bersama Perum Bulog, ID FOOD, dan Asosiasi. Selain itu pihaknya juga mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal.
 
“Substitusi pangan impor menjadi pangan lokal bukan hanya menjaga ketersediaan bahan pangan, melainkan juga menghemat devisa negara. Jika kita bisa melakukan substitusi pangan yang berbahan baku gandum seperti terigu menjadi tepung beras dan singkong sebanyak sepuluh persen saja, itu telah sama dengan saving Rp 2,4 triliun per tahun,” pungkasnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.