Hiswana Migas Kota Depok Pantau Ketat Penyaluran Gas Bersubsidi

Badri

DEPOK, Jakartaobserver.com- Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Depok Badri mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan ketat terhadap penyaluran gas bersubsidi.
 
Pasalnya masih ditemukan banyaknya gas bersubsidi yang tidak sesuai peruntukkan. Misalnya, masih ada pelaku usaha rumah makan yang menggunakan gas 3 kg di sekitar Margonda. “Kami akan segera melakukan sweeping rumah makan yang menggunakan gas tiga kilogram,” katanya, Selasa (21/6/2022).
 
Pemantauan tersebut dilakukan agar penyaluran gas bersubsidi tersebut tepat sasaran. Sehingga tidak lagi ditemukan pelaku usaha besar yang menggunakan gas bersubsidi tersebut.
 
“Gas ini kan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Nah penggunaannya harus benar-benar tepat sasaran. Jika ditemukan tentu akan ada tindakan misalnya meminta mereka untuk menggunakan tabung gas yang besar atau non subsidi,” tukasnya.

Ketika pandemi, pihaknya memang tidak melakukan sweeping ke tempat usaha makanan besar. Namun saat ini kegiatan tersebut akan digalakkan kembali.
 
“Iya nanti kita coba lakukan sweeping di daerah Margonda. Waktu itu sempat tertunda karena kondisi pandemi, kita ingin lebih tepat sasaran saja. Karena waktu itu banyak pengguna elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.
 
Tingkat konsumsi gas warga Depok terhitung tinggi. Gas subsidi yang disediakan untuk kebutuhan warga tiap bulan sebanyak 1,8 juta tabung. Dan pada saat tertentu jumlahnya bisa lebih dari biasa.
 “Pada momen tertentu seperti hari besar keagamaan kita menambahkan kuota tiga kilogram,” pungkasnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.