Direktur Perusda Pertanian Tapanuli Utara Jan Piter Lumbantoruan saat bersama Direktur Pemasaran PT IN Dipo.

TAPUT, Jakartaobserver.com- Pasca pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sejak Rabu (16/3/2022) lalu, harga minyak goreng kemasan dengan berbagai merek kini mulai memenuhi pasar di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), namun dengan harga jauh di atas HET.
 
Pantauan Jakartaobserver.com, di salah satu distributor minyak goreng yaitu Perusda Pertanian Kabupaten Taput, minyak goreng kemasan merek Salvaco, sebelumnya dijual Rp 14.000, namun saat ini dijual menjadi Rp. 20.000 untuk setiap kemasan 1 liternya. Sementara, untuk kemasan 2 liter yang sebelumnya Rp. 28.000 kini menyentuh harga Rp 39.666.
 
HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi minyak goreng sawit. HET harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.
 
Direktur Perusda Pertanian Kabupaten Taput Jan Piter Lumbantoruan ketika dikonfirmasi di ruangannya, Selasa (22/3/2022) mengatakan kenaikan harga minyak merk Salvaco telah diatur oleh PT Industri Nabati Lestari (INL). Perusda Pertanian sebagai distributor yang mewilayahi empat kabupaten harus patuh akan hal tersebut.
 
"Harga baru minyak gorek merek Salvaco, untuk kemasan 2 liter, dalam pembelian 1-10 dus Rp 238.000, pembelian 10-50 Rp 235.000 dan pembelian 50 dus ke atas Rp 232.000. Untuk kemasan 1 liter, harga barunya, untuk pembelian 1-10 dus Rp 240.000, pembelian 10-50 Rp 237.000 dan pembelian 50 dus ke atas Rp 234.000," bebernya.
 
Lumbantoruan menambahkan, minyak goreng merk Salvaco yang datang saat ini sebanyak 750 dus, besok 750 dus lagi. Jadi, dalam seminggu mereka mendapatkan 1.500 dus. Sebenarnya, untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di 4 kabupaten, seharusnya pasokan minyak goreng sekitar 10.000 dus per minggu.
 
"Perusda Pertanian sebenarnya mengusulkan kepada PT INL sebanyak 3000 dus dalam seminggu, namun karena banyak permintaan dari kabupaten lain, sehingga tidak dapat terpenuhi," ungkapnya.

Terpisah, Direktur Pemasaran PT INL Dipo melalui selulernya kepada Jakartaobserver.com mengatakan pihak manejemen PT INL sangat berterimakasih kepada Perusda Pertanian Tapanuli Utara, yang telah mensosialisasikan minyak goreng merk Salvaco. Saat ini, pihaknya tetap masih mengusahakan agar pasokan untuk distributor dapat terpenuhi sesuai permintaan.
 
"Pihak perusahaan sedang meningkatkan hasil produksinya, mudah mudahan kedepan, kita dapat memberikan pasokan minyak goreng merek Salvaco ke distributor Perusda Pertanian Tapanuli Utara, sesuai dengan permintaan," harapnya.
 
Salah satu warga Kecamatan Tarutung, L Hutauruk mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang melonjak. "Sangat mahal, karena tidak sesuai dengan keadaan ekonomi sekarang," ungkapnya, Selasa (22/3/2022).
 
Warga lain, T Simbolon, mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan harga minyak goreng, tetapi dia mengkhawatirkan efek dari kenaikan harga minyak goreng.
 
"Sebenarnya biasa saja, enggak terlalu berpengaruh, tapi menurutku sangat merugikan orang banyak, apalagi pedagang-pedagang kecil," katanya. (Tulus Nababan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.