Peringati HPN 2022, PKP Berharap Insan Pers Kembali kepada Khittah ‘Wartawan Pejuang’

Gamal Ashgar

JAKARTA, Jakartaobserver.com- Momentum peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada hari ini tanggal 9 Februari 2022 dimaknai sebagai refleksi perjalanan sejarah pers bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan. Penetapan HPN yang didasarkan dari Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985 itu mengambil hari berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946.
 
Terkait hal tersebut, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) mengucapkan selamat kepada seluruh insan pers tanah air dan menghendaki agar insan pers kembali kepada khittahnya sebagai ‘wartawan pejuang’.
 
“Sesuai dengan sejarah berdirinya PWI saat itu, beberapa tokoh wartawan menginisiasi suatu wadah untuk keterlibatan insan pers dalam menjaga bangsa dan negara ini setelah memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Nasional PKP Gamal Asghar, SE kepada media, Rabu (9/2/2022).
 
Menurut Gamal, seluruh komponen bangsa saat itu termasuk wartawan telah ambil bagian dalam mempertahankan kemerdekaan sesuai bidangnya masing-masing. Untuk insan pers yang bisa dilakukan saat itu ialah dengan menyebarkan berita kemerdekaan ke seluruh pelosok tanah air dan menajamkan komitmen untuk bersatu melawan Belanda dan sekutu yang kembali ingin menjajah bangsa ini.
 
“Kita lihat saat itu penjajah baik melalui agresi militer dan pembentukan negara bonekanya ingin merongrong kemerdekaan kita. Di situlah para insan pers berkumpul dalam wadah PWI untuk berikrar mempertahankan kemerdekaan,” jelasnya.
 
“Pada hakikatnya mereka adalah wartawan pejuang dengan karakter patriotisme dan semangat nasionalisme yang tinggi. Melalui pemberitaannya, mereka turut mempersatukan negeri ini,” tambah dia.
PKP yang kini diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) Dr Yussuf Solichien serta Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina telah berkomitmen menjadi Rumah Besar Para Pejuang.

Lanjut Gamal, termasuk para wartawan khususnya yang memiliki karakter pejuang dalam mengisi kemerdekaan dan menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI merupakan mitra PKP dalam berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara.
 
“Kita betul-betul menjadikan teman-teman wartawan sebagai mitra kami. Maka dari itu momentum HPN tahun 2022 ini kami mengajak insan pers Indonesia untuk berjuang mempertahankan NKRI dan Pancasila serta kembali menjadi wartawan pejuang seperti di awal kemerdekaan dulu,” bebernya.
 
Gamal yang juga menjabat sebagai Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Yogyakarta itu menyatakan bahwa makna perjuangan dalam konteks saat ini bagi awak media ialah memberitakan sesuai fakta (bukan hoax) dan turut menjaga persatuan bangsa.
 
“Awak media saat ini harus menghindari hoax dan berita-berita yang memiliki tendensi kepada perpecahan bangsa, misalnya konten-konten yang mengandung SARA, radikalisme dan intoleransi,” imbuhnya.
 
Di akhir penjelasannya, ia berharap agar kesejahteraan wartawan meningkat sesuai peraturan yang berlaku.
 
“Profesi wartawan merupakan profesi yang mulia dan penuh dengan risiko. Jika tidak diiringi dengan kesejahteraannya maka dapat berdampak luas terhadap pemberitaan yang dibuatnya. Pemberitaan menjadi tidak berimbang lagi dan bahkan bisa ke arah hoax. Jadi jangan sampai indepedendensi wartawan hilang karena kesejahteraannya berkurang,” pungkasnya. (jo6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.