Ilustrasi

DEPOK, Jakartaobserver.com- Sebanyak 17 orang pegawai Pengadilan Negeri Kota Depok terpapar Covid-19. Untuk sementara kantor PN Depok ditutup. Penutupan dilakukan sejak 24-31 Januari 2022.
 
Terungkapnya 17 orang yang terpapar itu bermula ketika dilakukan tes swab antigen terhadap seluruh hakim, ASN dan honorer di PN Depok pada Senin (24/1/2022).
 
“Hasilnya diperoleh 17 orang yang positif. Saat ini 17 orang yang terpapar tersebut telah melakukan isolasi mandiri,” kata Humas PN Depok Ahmad Fadil, Selasa (25/1/2022).
 
Dengan temuan belasan orang yang terpapar itu maka diputuskan untuk lockdown. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus. “Setelah melakukan koordinasi dengan Pengadilan Tinggi Bandung, maka akhirnya pimpinan PN Depok melakukan penundaan semua pelayanan dan aktivitas di PN Depok (lockdown),” tegasnya.
 
Lockdown diberlakukan selama lima hari kerja terhitung 25 hingga 31 Januari 2022. Dengan harapan lingkungan PN Depok menjadi steril dari Covid-19. Pada tanggal 02 Februari 2022, pelayanan akan kembali normal.
 
“Untuk jenis pelayanan yang masih buka antara lain PTSP dari pukul 08.00- 12.00 WIB. Upaya hukum Perdata dan Pidana, Perpanjangan penahanan, Penyitaan dan Penggeledahan, Penerimaan surat masuk, dan persidangan Pidana atau Anak yang akan habis masa penahanannya,” ungkapnya.
 
Fadil menuturkan sebelumnya banyak pegawai PN Depok yang mengeluh sakita sejak sepekan lalu. Kemudian jumlahnya bertambah banyak sehingga dilakukan tes antigen.
 
“Dikarenakan banyak yang mengeluh sakit satu minggu belakangan maka dilakukan swab antigen,” tukasnya.

Selain di PN Depok, satu orang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok juga terpapar Covid-19 dan kantor ditutup sementara. ASN yang terpapar itu berasal dari suaminya yang pulang dari luar kota.
 
“Kemudian ASN itu tes dan diketahui hasilnya positif. Kita lapor ke Dinkes dan arahan Dinkes kita langsung lakukan tracing karena pada hari Kamis dan Jumat itu dia ngantor,” kata Kepala Diskominfo Kota Depok Manto.
 
Menurut pengakuan ASN tersebut sempat mengalami gejala batuk dan pilek pada Senin (17/1) pekan lalu. ASN itu kemudian tes PCR dua hari kemudian dan hasilnya diinfokan ke Diskominfo pada Sabtu (22/1/2022).
 
“Dia infoin ke kita itu hari Sabtu. Memang dia katanya waktu hari Senin ada batuk pilek sedikit, gejala. Habis itu dia minum obat biasa, karena kan suaminya belum ada hasil swab PCR-nya” ungkapnya.
 
Saat ini, ASN tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena tidak mengalami gejala. Sedangkan suaminya karantina di tempat lain. Untuk anggota keluarga ASN tersebut sudah ditracing dan tes swab dengan hasil negatif. Tracing di Diskominfo juga dilakukan dan sebanyak 40 pegawai di swab. Saat ini kantor Diskominfo ditutup sementara.

“Iya (ditutup) sambil menunggu hsl swab PCR. Semua ASN & non ASN Diskominfo diswab PCR. Ada lima orang ASN yang swab PCR secara mandiri hasilnya Alhandulillah negatif semua. Yang swab di Pukesmas Pancoran Mas kurang lebih 40 orang dan hasilnya belum keluar,” tutupnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.