PTMT 100 Persen, Wali Kota Depok Minta Jarak Antarsiswa dalam Kelas Diperhatikan

Wali Kota Depok M Idris saat memantau pelaksnaan PTMT 100 persen.

DEPOK, Jakartaobserver.com- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengingatkan agar jarak antarsiswa ketika pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) 100 persen lebih diperhatikan. Dalam pantauannya hari ini masih terjadi sedikit masalah soal jarak antarsiswa dalam kelas. Namun secara keseluruhan pelaksanaan PTMT 100 persen di Kota Depok berjalan lancar.
 
“Kalau dari sisi persiapan ini sekolah sudah cukup siap ya. Dan juga nanti hal-hal taktis yang kepala sekolah akan memberikan brifing kepada anak-anak prokesnya sistemnya juga bagus, cuma tadi saya ingatkan sedikit tadi masalah jarak antar satu anak dan anak lain bisa diperluas masing masing sekolah,” katanya, Senin (24/1/2022).
 
Saat PTMT 100 persen, kantin sekolah tidak diperbolehkan buka. Seluruh siswa diminta membawa bekal dari rumah. “Tadi rata-rata bawa bekel,” ungkapnya.

Selain itu diingatkan agar sekolah tidak melebihi jam yang telah ditentukan. Dalam sehari, hanya diperbolehkan maksimal enam jam pelajaran. Setelah selesai, sekolah juga langsung ditutup. “Untuk 1 jam pelajaran SMP itu 35 menit, jangan sampai lebih. Segera nanti setelah selesai langsung pulang. Sekolah juga ditutup,” tegasnya.
 
Di tiap sekolah saat ini diawasi oleh satgas yang memantau pengawasan prokes yang sudah ada. Satgas berasal dari sekolah masing-masing yang saling berkordinasi dengan satgas kota dan Dinas Pendidikan.
 
“Dari sekolah masing-masing. Kita akan kontak dari Disdik. Kita selalu monitoring satgas tadi di Disdik,” tukasnya.
 
Sejauh ini, Depok masih mengikuti SKB empat menteri menggelar PTMT 100 persen. Namun jika levelnya naik maka akan disesuaikan berdasarkan aturan yang berlaku. “Selama level 1 dan 2 menurut SKB itu bisa 100 persen. Tapi kalau level 3 nanti 50 persen. Dan kalau naik lagi bisa 25 persen,” pungkasnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.