Dua Korban Kebakaran Gedung Cyber 1 Siswa PKL Asal Depok, SMK Taruna Bhakti Berduka

Ucapan duka cita.

DEPOK,Jakartaobserver.com- Keluarga korban meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1, Mampang, Jakarta Selatan hingga kini masih dirundung duka.
 
Para korban adalah Seto Fachrudin,17, dan Muhammad Redzuan Khadafi,18, yang merupakan siswa kelas VII SMK Taruna Bhakti, Depok. Ketika musibah terjadi, keduanya sedang menjalani praktek kerja lapangan (PKL) di salah satu perusahaan di gedung tersebut.
 
Atas musibah tersebut, pihak sekolah pun akan bertanggung jawab. Karena keduanya sedang dibawah tanggung jawab sekolah dan terhitung dalam jam praktek sekolah.
 
“Kalau untuk tanggung jawab, itu kami pasti tanggung jawab. Karena ini siswa kami, anak didik kami, kami sama-sama kehilangan juga semua ini,” kata Wakil Bidang Hubungan Industri Tanzela, Jumat (3/12/2021).
 
Namun pihaknya belum bisa menjelaskan tanggung jawab yang dimaksud seperti apa. Bahkan sambung dia, pihak perusahaan juga akan bertanggungjawab.
 
“Untuk detailnya kami coba koordinasikan lagi seperti apa. Kami dari sekolah, perusahaan akan tanggung jawab,” tegasnya.

Dia menyebutkan, jam kerja kedua siswa disepakati selama delapan jam. Mulai dari pukul 08.00-16.00 WIB. Secara porsi kerja, ungkapnya, kedua siswa tersebut di bawah pekerja pada umumnya karena statusnya masih PKL. Selama praktek, siswa dibimbing oleh mentor. Mereka melakukan pengecekan.
 
“Kalau untuk di jamnya sendiri yang sudah kita sepakati juga dengan pihak perusahaan, mereka (siswa) dari jam kerja, maksudnya dari jam 8 sampai 4 sore. Secara porsinya kerjanya di bawah kerja orang pada umumnya. Mereka sedang ditugaskan melakukan pengecekan maintaince. Mereka juga didampingi oleh pembimbing. Mereka sudah lakukan secara SOP. Kita ngga ada yang tahu musibah seperti ini,” tukasnya.
 
Kedua korban menjalani masa PKL selama enam bulan. Namun Seto lebih dulu masuk daripada Zuan. Sebelum menjalani PKL, pihak sekolah sudah memberikan ijin kepada mereka. Dan menurutnya, PKL merupakan program wajib dari sekolah dan dilaksanakan rutin. PKL sambung Tanzela, sebagai pembelajaran bagi siswa karena mereka siap bekerja ketika lulus.
 
“Mereka itu engineering. Jadi mengecek jaringan. Perusahaan jaringan internet. Karena kalau yang disampaikan, mereka lagi maintenance jalur kabel ke arah IP berapa,” pungkasnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.