PTMT di Depok, Sekolah Larang Siswa dan Guru ke Sekolah Jika Ada Keluarga Sakit
Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SDN Anyelir 1 Depok, Jabar. |
Guru sudah berkumpul sebelum siswa datang ke sekolah pukul 07.00 WIB. Jumlah siswa yang datang dibatasi hanya 50 persen saja dengan pembagian waktu kedatangan serta kepulangan agar tidak terjadi kerumunan.
"Sesuai dengan surat dari Dinas Pendidikan Depok merujuk SK walikota maksimal siswa hadir PTMT 50 persen dan kita hari ini hadirkan 12 rombel dengan jumlah separuh dari kuota di kelas jadi 50 persen jumlah siswa yang hadir di kelas,” kata Kepala SDN Anyelir 1 Sri Suparni, Senin (4/10/2021).
Untuk pembagian jam kedatangan dan kepulangan sudah diatur sehingga protokol kesehatan 5M tetap terjaga. Sebelum masuk kelas, siswa diwajibkan cek suhu dan cuci tangan serta memakai masker. “Jam masuk keluarnya kita bedakan karena mengantisipasi kerumuman, walaupun satu sesi tapi jadwal kedatangan kami atur. Kelas 1 dan 2 jadwalnta jam 07.00. Kelas 3 dan 4 jam 07.30, kelas 5 dan 6 jam 08.00. Kepulangan juga tidak bersamaan,” tegasnya.
Pihak sekolah hanya memperbolehkan siswa pulang jika sudah dijemput. Jika belum, siswa masih berada dalam area sekolah untuk menghindari siswa berkumpul dengan orang laij di luar sekolah.
“Siswa yang pulang itu yang sudah dijemput orang tua. Kita tidak lepas siswa pulang kalau belum dijemput untuk antisipasi anak main di luar atau berantakan di luar bercampur dengan orang,” paparnya.
Untuk vaksinasi, siswa jenjang SD memang belum seluruhnya tervaksin karena belum berusia 12 tahun. Namun pihak sekolah melalukan prokes ketat bagi siswa dan guru. Jika ada anggota keluarga siswa ataupun guru yang sakit maka mereka tidak diperbolehkan datang ke sekolah.
"Kita memberikan sosialisasi dan edukasi pada orang tua agar bekerjasama bisa menjaga prokes dalam rangka menunjang PTM. Dan orang tua juga memiliki konsern bahwa jika ada keluhan terhadap anak walaupun hanya deman dikit saja anak tidak diijinkan. ke sekolah. Bahkan jika yang sakit hanya anggota keluarga misalnya dan ada indikasi kemungkinan terpapar jadi anak juga kami sarankan tidak datang ke sekolah walau pun anaknya sehat.
Misal saat ini anak tidak sakit tapi di rumah ada yang sakit maka kami tidak mengijinkan untuk ke sekolah karena itu pula yang kami berlakukan untuk guru,” pungkasnya. (gayuh)
Tidak ada komentar: