Integrasi Ekosistem IFG Perkuat Pemulihan EKonomi Melalui Asuransi dan Penjaminan UMKM

Anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty, MSc bersama para nara sumber lainnya.

GROBOGAN, Jakartaobserver,com- Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc mengatakan, integrasi atau kolaborasi ekosistem Indonesia Financial Group (IFG) ini memperkuat pemulihan ekonomi nasional melalui asuransi dan penjaminan UMKM.
 
Menurutnya, bertahannya dan bangkitnya UMKM pada masa pandemi ini akan menjadi landasan kuat bagi percepatan pemulihan ekonomi Indonesia secara nasional.
 
"Kolaborasi ini sangat penting terutama saat menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang memberikan kesulitan kepada para pelaku usaha khususnya UMKM melalui asuransi dan penjaminan," kata Evita Nursanty, saat menjadi pembicara kunci dalam sosialisasi "Peran IFG dan Anak Perusahaan Dalam Menyediakan Produk Asuransi dan Penjaminan di Masyarakat"yang berlangsung di Grobogan, Sabtu (18/9/2021).
 
Kegiatan sosialisasi ini dibuka Bupati Grobogan Sri Sumarni, dan menghadirkan nara sumber lain yaitu R Soeko Agung dari PT Jasa Raharja, Trio Witarko dari PT Jamkrindo, Umam dari PT Jasindo dan Bobby Cahyadi dari PT Askrindo.
 
Menurut data, tahun 2020, IFG ini melakukan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 198 triliun. Bahkan lebih lanjut, diproyeksikan dalam kurung 5 tahun mendatang sampai dengan 2024 diperkirakan plafon KUR akan meningkat sebesar 17,4 persen menjadi Rp 325 tiliun.
Dr Evita Nursanty berfoto bersama para peserta.

Kemudian sejak Juli 2020 hingga Desember 2020, PT Askrindo dan PT Jamkrindo mendapat tugas menjadi penjamin kredit modal kerja UMKM dalam program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp18,4 triliun untuk 892 ribu debitur melalui 17 bank konvensional, dan 12 bank syariah. Sedangkan untuk tahun 2021, Askrindo dan Jamkrindo telah menargetkan pemberian penjaminan sebesar Rp30,5 triliun dengan total jumlah debitur mencapai 1,8 juta debitur.

"Jamkrindo dan Askrindo memberikan penjaminan kepada bank. Artinya risiko kredit bank tersebut ditopang oleh Jamkrindo dan Askrindo untuk memberikan confidence level bank agar berani menyalurkan kredit secara prudent," sambung Evita lagi.

Evita berharap IFG dan anak usahanya PT Askrindo, PT Jamkrindo, PT Jasindo, PT Asuransi Jiwa IFG, dan PT Jasa Raharja, semakin banyak berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan. Serta menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.

Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang transparan kita harapkan menjadi landasan IFG dalam bergerak untuk menjadi penyedia jasa asuransi, penjaminan, investasi yang terdepan, terpercaya, dan terintegrasi, untuk menjadi masa depan industri keuangan di Indonesia.

Anggota DPR dari dapil III Jateng ini juga menyambut baik perkembangan yang terjadi pada IFG Life saat ini sedang dalam proses persiapan operasional, dan pada Oktober 2021 dilakukan pengalihan portofolio, setelah sebelumnya menuntaskan restrukturisasi polis Jiwasraya.

"Kita berharap dengan penambahan modal negara (PMN) Rp20 triliun yang sudah disetujui beberapa waktu lalu, dapat mewujudkan performa keuangan IFG Life yang semakin baik terutama ekuitas maupun rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC)-nya yang makin tangguh."

Bagi UMKM khususnya yang ada di Kabupaten Grobogan, penjaminan kredit yang dilakukan oleh IFG ini membuktikan keperdulian pemerintah terhadap UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

"Dengan adanya program asuransi dan penjaminan dari Indonesia Financial Group (IFG) diharapkan para pelaku UMKM dapat memperkuat inovasi dan upaya untuk terus menciptakan produk dan layanan yang dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini," ucap Evita. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.