DPP HNSI Gelar Rapat Pleno, Teguhkan Visi Membela Nasib Nelayan

Rapat pleno DPP HNSI secara offline dan online.

JAKARTA, Jakartaobserver.com- DPP Himpunan Nelayanan Seluruh Indonsesia (HNSI) menggelar rapat pleno secara offline dan online dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, Selasa (29/6/2021), dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP HNSI Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr H Yussuf Solichien,MBA,PhD, di Kantor Pusat HNSI Jalan Ir H Juanda No 2, Jakarta Pusat

 Dalam arahannya, Ketum HNSI Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr H Yussuf Solichien menegaskan HNSI hadir untuk memperjuangkan nasib nelayan sesaui visi HNSI sebagai wadah perjuangan nelayan. HNSI juga mengkritisi kebijakan serta memberikan masukan kepada pemerintah jika kebijakannya tidak pro kepada nelayan. 

 "Salah satunya isu yang menjadi perhatian kita bersama tentang pelarangan nelayan untuk menggunakan cantrang, juga perjuangan kita untuk BBM subsidi bagi nelayan, dimana kalau kita melihat masih jauh dari harapan karena BBM subsudi bagi nelayan masih jauh dari harapan kita bersama," ucap Yussuf Solichien. 

 Menurutnya, saat ini para nelayan sebagian besar masih menggunakan BBM industri, untuk itu Yussuf menekankan HNSI akan tetap berjuang untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan Indonesia. Karena itu akan terus dilakukan restrukturisasi organisasi. 

 "Restrukturisasi merupakan hal yang biasa dalam sebuah organisasi untuk memaksimalkan kerja mencapai target organisasi," jelas Yussuf Solichien.
Para pengurus DPP HNSI.

Andi William Sinaga, SSos,SH,MH yang merupakan aktivis dibidang perburuhan mengapreasisi atas kepercayaan Ketum HNSI kepadanya sebagai Ketua Departemen Sarana dan Prasarana Nelayan DPP HNSI. 

 Yoktan Hondo, SE juga menyampaikan hal yang sama. Wakil Pimpinan Umum media online jakartaobserver.com ini di percaya sebagai Wakil Sekjen DPP HNSI. Menurut Yoktan, nelayan bukan hal yang asing baginya karena dia berasal dari pulau kecil yang masyarakatnya merupakan nelayan. 

"Saya dibesarkan dari lingkungan para nelayan, dan saya terpanggil untuk ikut memperjuangkan kesejahteraan nelayan," tutur pria yang berasal dari Desa Bintuang Kepulauan Batu, Sumut ini. (jo6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.