Destinasi Wisata Peradaban Islam akan Hadir di Kabupaten Bogor
Pihak Yayasan Pesona Peradaban Islam saat memberikan penjelasan mengenai destinasi wisata peradaban Islam. |
Proyek pembangunan wisata peradaban Islam ini akan dibangun di atas lahan seluas dua hektar dengan total anggaran sebesar Rp66 Miliar.
CEO Yayasan Pesona Peradaban Islam Danny Ibrahim kepada wartawan Jumat (7/5/2021) mengatakan, destinasi yang akan hadir ini merupakan tempat wisata peradaban Islam pertama di Indonesia yang menggunakan konsep miniatur tiga masjid istimewa tersebut.
“Wisata Peradaban Islam mengambil konsep miniatur 3 masjid istimewa yang ada di hadist Rasulullah SAW,” kata Danny Ibrahim.
Menurutnya, konsep dari Wisata Peradaban Islam juga menjadi tempat alternatif kerinduan ummat akan pengalaman serta keinginan untuk umroh dan ibadah haji.
Dipilihnya tiga masjid istimewa ini sebagai langkah untuk menyambut kebangkitan agama Islam, serta membuat tempat pusat pengkajian Islam.
Danny menerangkan bangunan miniatur pertama yang akan dibangun yaitu Masjidil Haram sebagai bangunan gerbang.“Bangunan ini merupakan bangunan yang nantinya menjadi destinasi wisata ruhani para masyarakat yang rindu akan Baitullah,” ujarnya.
Kendati yang dibangunan berlantai dua, miniatur tersebut akan menjadi tempat kenangan para jama’ah yang pernah umroh dan haji, ada miniatur Ka’bah untuk latihan manasik, dan lain-lain.
Dia menerangkan di lantai dua miniatur Masjidil Haram akan dibangunkan perpustakaan empat mahzab populer di dunia Islam yaitu mahzab Hambali, mahzab Hanafi, mahzab Maliki, dan mahzab Syafi’i.
Selain itu, di area miniatur Masjidil Haram akan dibangunkan mirip rumah istri Rasulullah.“Di pinggiran area Masjidil Haram akan ditemui bangunan mirip rumah istri Rasulullah yang pertama yaitu Siti Khadijah,” katanya.
Ia menegaskan juga di miniatur Masjidil Haram akan memanjakan pengunjung dengan suasana di Makkah.
“Di area Masjidil Haram akan dibangunkan kuliner khas makanan dan suvenir ala Makkah. Selain itu area Masjidil Haram didesain untuk berjalan kaki dan bebas dari kendaraan bermotor,” terangnya.
Kemudian miniatur kedua adalah Masjid Nabawi dengan payung kanopi khasnya.Bangunan ini difungsikan untuk area foto-foto dan rekreasi. Bangunan bagian dalam akan digunakan untuk seminar atau resepsi pernikahan.
Dia melanjutkan, yang tidak akan direplikasi atau dibuat ulang dalam miniatur Masjid Nabawi yaitu Raudhah dan Makam Rasulallah. “Bagi kami itu sangat suci,” tuturnya.
Kemudian miniatur ketiga Masjid Al-Aqsho dibangun untuk menjadi simbol rakyat Palestina.
“Nanti pengunjung dapat sholat di Masjid Al-Aqsho. Selain itu pengunjung dapat berdoa, khususnya bagi Palestina agar segera terbebas dari Zionis Israel,” ujarnya.
Selain itu, di miniatur Masjid Al-Aqsho juga akan menjadi tempat kajian dan akad nikah. (gayuh)
Tidak ada komentar: