Pelaku Bom Makassar Laki- laki dan Perempuan, Terkait Penangkapan 19 Anggota JAD di Sulsel

Kapolri dan Panglima TNI saat meninjau lokasi bom Makassar, Sulsel, Minggu malam.

JAKARTA, JO- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). 

Menurut Kapolri, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. 

"Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin," kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu (28/3/2021) malam.

Kapolri juga mengucapkan terima kasih ke Kosmas, Satpam Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulsel.

Menurut Listyo, Kosmas telah berhasil mencegat dua pelaku teror yang hendak masuki halaman gereja. Dua pelaku yang meninggal dunia di lokasi kejadian, itu hendak merengsek masuk areal gereja menggunakan motor.

Aksi heroik Kosmas itu, mendapat apresiasi meski ia harus juga menjadi korban akibat terkena serpihan ledakan.

"Saya terimakasih kepada petugas satpam yang telah menjaga dan menahan agar pelaku bom tidak masuk. Tentunya, itu menyelamatkan masyarakat dan jemaat lain," kata Listyo Sigit.

Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Republik Indonesia itu pun, mengungkapkan keprihatinan terhadap para korban.

"Untuk itu bagi jemaat yang sakit kami prihatin mendalam kita doakan lekas membaik," harapnya.
Dalam aksi itu, 20 orang terluka akibat terkena serpihan bom.

Dua pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jasad keduanya hancur akibat ledakan yang disebut polisi berasal dari bom panci. (jo2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.