A Mutilasi DS Karena tidak Dibayar Saat Disodomi

Pelaku dan korban mutilasi di Bekasi.

JAKARTA, JO- Remaja A, 17, pelaku mutilasi terhadap DS,24, mengaku melakukan pembunuhan karena bayaran terhadap dirinya terus berkurang bahkan tidak dibayar setiap kali disodomi oleh korban.
Seperti pengakuan A, dirinya awalnya diberi uang Rp100 ribu usai disodomi oleh DS di rumah kontrakan kawasan Bekasi, Jawa Barat. 

"Awalnya, yang bersangkutan diiimingi dan dibayar sekali itu (dicabuli) Rp 100.000. Namun uang yang diterima pelaku dari korban nilainya terus berkurang hingga tak dibayar setiap kali disodomi. Alasan juga (korban) kasar dan pembayaran itu berkurang dan tidak dibayar hingga timbulah kebencian saat itu timbul niat (membunuh) itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Kamis (10/12/2020). 
 
A sendiri sudah ditangkap saat sedang bermain Play Station (PS) di kawasan rumahnya di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dia ditangkap Rabu pukul 01.00 dini hari, tanpa melakukan perlawanan. 
 
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, A diketahui merupakan salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver. "Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres.

Sebelumnya, tubuh DS ditemukan di pinggir kali dengan kondisi tanpa kepala, tangan kiri dan kedua kaki, Senin (7/12/2020). Beberapa potong pakaian yang diduga milik DS juga ditemukan di sekitar jasadnya. 
 
Tak lama berselang, petugas kebersihan menemukan potongan tangan kiri di tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari lokasi penemuan badan korban. Belakangan kepala DS ditemukan di pinggir sungai di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan. Lokasi tersebut tak jauh dari tempat penemuan badan DS di pinggir Kalimalang. 

Sedangkan dua kaki DS ditemukan di dalam tempat sampah sekitar lokasi. Dengan ditemukannya dua kaki dan kepala DS, Kepolisian memastikan tubuh korban sudah lengkap. Temuan potongan badan tersebut lalu dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna diperiksa tim forensik. (jo9)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.