Evita Nursanty Kembali Sosialisasi Empat Pilar di Karangjati Blora

Sosialisasi Empat Pilar yang diadakan anggota DPR/MPR RI Dr Evita Nursanty, MSc di Blora, Jawa Tengah.

BLORA, JO- Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di daerah pemilihan Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (14/11/2020). 

Sosialisasi ini diadakan di Ruang Pertemuan Rumah Makan Saung Mekarsari, Gang 15 Karangjati, Kabupaten Blora mulai pukul 13.00 – 16.30 WIB dihadiri 150 orang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, tokoh masyarakat setempat dan masyarakat setempat, dengan protokol kesehatan yang ketat antara lain pemeriksaan suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak. 

Dalam pemaparannya, Evita Nursanty menjelaskan tentang bahaya yang mengintai anak bangsa terkait ancaman keutuhan bangsa akibat praktik perang media sosial yang berisi konten-konten intoleran bahkan hoax yang selalu berseliweran di tengah masayarakat. 

“Perkembangan teknologi komunikasi dan informatika terus berkembang pesat dan makin canggih tapi selain dampak positifnya juga maraknya penyalah gunaan teknologi tersebut di masyarakat sehingga dibutuhkan segala daya dan upaya untuk membentengi anak bangsa dari bahaya tersebut,” katanya. 

Salah satu cara membentenginya adalah dengan mengamalkan dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari. 

Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri suatu hari pernah mengemukakan bahwa Pancasila bukan hanya falsafah bangsa, tetapi juga bintang yang mengayomi kehidupan seluruh rakyat. Dan Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua rakyat dan semua kepulauan yang ada di Indonesia. 
 
“Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat ‘Berbeda-beda tetapi tetap satu’,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.

Artinya, walapun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah bangsa Indonesia. Pengukuhan ini telah dideklarasikan semenjak tahun 1928 yang terkenal dengan nama "Sumpah Pemuda". 

Namun, sekarang Bhineka Tunggal Ika pun ikut luntur, banyak anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar. 

Demikian empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang semestinya harus kita jaga, pahami, hayati dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari, dimana Pancasila yang menjadi sumber nilai menjadi idealogi, UUD 45 sebagai aturan yang mesti ditaati, dan NKRI adalah harga mati, serta Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua rakyat. 
 
“Maka dalam bingkai Empat Pilar tersebut yakinlah tujuan yang dicita-citakan bangsa ini akan terwujud,” begitu Evita. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.