Dinas Pertanian Samosir Salurkan Bibit Kentang di Kecamatan Harian
Penyaluran bibit kentang varietas Kentang Granola L. |
Proses pelaksanaan penyaluran bantuan bibit kentang (Varietas Kentang Granola L) tersebut dihadiri Adri Nasution dan Nur Siregar dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu, Ketua Komisi B DPRD Sumatera Utara Viktor Silaen, Kabid TPH Dinas Pertanian Samosir, PPL Desa Partungkou Naginjang Hariara Pittu Desa Hutagalung Elisabeth Situmorang, anggota Koramil 04/HB Kopda ES Baringin dan kelompok tani penerima bantuan itu.
Penyaluran bibit kentang kepada masyarakat petani kentang di tiga desa tersebut diwakili oleh kelompok tani Saut Tani dari Desa Hariara Pittu, Kelompok Tani Marlundu dari Desa Partungko Naginjang, Kelompok Tani Angrek dari Desa Huta Galung, pada saat penyaluran bibit kentang tersebut.
Ada juga penyaluran bantuan bibit bawang varieatas batu ijo merah kepada kelompok tani Pasorba Desa Partungko Naginjang.
Tanaman kentang Granola Kembang juga sangat cocok dengan iklim dataran tinggi di wilayah kawasan Tele sekitarnya, sebab pertumbuhan tanaman ini akan sempurna, jika bibit kentang, tanah sebagai media tanam dan unsur hara sebagai daya dukung pertumbuhan terlebih dahulu didiskripsikan layak dan berkualitas.
Elisabeth Situmorang PPL Kecamatan Harian menjelaskan sistim cara penanaman bibit kentang varietas kentang granola L. Penanaman tanaman kentang dilakukan satu minggu setelah pengolahan tanah dan pembuatan bedengan. Mula-mula pupuk kandang diletakan dalam alur berjarak 25-30 cm, dengan dosis 0,5 kg – 0,8 kg per titik.
Umbi bibit diletakan satu per satu diatas pupuk kandang kemudian diberikan furadan dan pupuk buatan sebanyak 15 gram/tanaman yang terdiri dari campuran pupuk urea dan SP36. Umbi dibenamkan dengan tanah sampai setebal 15-20 cm. Jarak tanam tanaman kentang dapat berjarak 25 x 80 cm atau 30 x 70 cm dan populasi tanamannya masing-masing 50.000/ha atau 47.000/ha.
Elisabet Situmorang juga menjelsakan sistim pemeliharaannya, di mana pemeliharaan pada tanaman kentang meliputi menyiang gulma, menyiram tanaman, mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan memberikan pupuk susulan. Pemupukan dilakukan pada waktu tanam dan setelah penyiangan, pemupukan dilakukan sekitar 1 bulan setelah tanam.
Pemupukan susulan I dilakukan 21 hari setelah tanam dengan memberikan urea dengan dosis sebanyak 150-200 kg/ha dan KCl dengan dosis sebanyak 100kg/ha. Pemupukan susulan II dilakukan 45 hari setelah tanam dengan dosis urea sebanyak 100-150 kg/ha dan KCl dengan dosis sebanyak 100 kg/ha. Aplikasi pemupukan dialur pada bagian sisi kanan atau kiri tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah. (fsrt)
Tidak ada komentar: