Update 14 Juli 2020: Positif Covid-19 di Jakarta Tambah 275 Kasus, Begini Trendnya

Grafik trend penambahan kasus harian positif di DKI Jakarta. Grafiknya terus menanjak. (https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan)
JAKARTA, JO-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 14 Juli 2020, dengan penambahan kasus positif sebanyak 275 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, dengan penambahan itu, maka
jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 14.915 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.528 orang dinyatakan telah sembuh dan 714 orang meninggal dunia.

"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 619 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.053 orang melakukan self isolation di rumah, sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 422 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 957 orang," paparnya, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Ia menjelaskan, secara kumulatif pemeriksaan PCR sampai dengan 13 Juli 2020 sebanyak 405.241 sampel. Pada 13 Juli 2020 dilakukan tes PCR pada 4.836 orang. Sebanyak 4.009 orang diantaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 275 positif dan 3.734 negatif.

Selain itu, untuk rapid test totalnya sebanyak 269.430 orang telah menjalani rapid test dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,4 persen dengan rincian 9.239 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 260.191 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau rumah sakit atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak tanggal 4 Juni 2020, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengeluarkan surat edaran untuk puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Active Case Finding dilakukan oleh puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi, mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.




Oleh karena itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid, yaitu:

• Memakai masker dengan benar;

• Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan

• Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen Work from Office. Jajaran Pemprov DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, dan pasar.

"COVID-19 masih ada di sekitar kita. Maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid," imbaunya.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. (jo3)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.