Puluhan Orang Tua Siswa dari Datangi Kantor Dinas Pendidikan Samosir

Ilustrasi
SAMOIR, JO- Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Samosir Saurtua Silalahi, ST memediasi puluhan orang tua calon siswa di SMPN 2 Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir yang mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Samosir, Senin (6/6/2020) di perkantoran Parbaba, Kecamatan Pangururan.

Kedatangan para orang tua tersebut karena anak mereka tidak diterima saat mendaftar ke sejumlah SMP Negeri di wilayah itu.

Dalam pertemuan berlangsung di aula Dinas Pendidikan itu, orangtua siswa antara lain Tua Malau Baja Sihotang, Esman Simbolon dan lainnya, mengaku anaknya ditolak masuk ke SMP Negeri 2 Ronggurnihuta yang beralamat di Desa Salaon Tonga-tonga karena pihak sekolah beralasan bahwa kapasitas ruangan sudah penuh sehingga tidak mampu lagi menampung siswa.

Menurut mereka, jika tidak diterima di sekolah tersebut, akan terlalu membebani orang tua karena harus menyekolahkan anaknya ke SMP di Kota Pangururan, yang jaraknya jauh dari tempat tinggal mereka.

Untuk itu, para orang tua meminta Dinas Pendidikan Samosir agar mencari solusi, sehingga puluhan siswa yang ditolak itu bisa diterima di sekolah tersebut.




Ketua Komisi I DPRD Samosir Saurtua Silalahi yang membidangi pendidikan, meminta Dinas Pendidikan mengusahakan agar siswa yang ditolak ini diterima di SMPN 2 Ronggurnihuta.

"Puluhan siswa ini harap diterima dengan melakukan penambahan ruang kelas atau memperlakukan dua shift belajar. Tidak boleh ada anak didik yang putus sekolah hanya karena kuota penerimaan terbatas sementara jarak tempuh ke sekolah lainnya, cukup jauh," tutur Saurtua Silalahi.

Pada kesempatan ini, Kepala Bidang PAUD Dikdas menjelaskan bahwa kuota penerimaan siswa/i baru di SMP N 2 Ronggurnihuta sebanyak 64 orang. Sementara yang mendaftar sebanyak 87 orang. Sehingga ada 23 calon siswa yang tidak bisa diterima. Hal ini dikarenakan ruang kelas yang terbatas.

"Saat ini, sekolah itu hanya memiliki dua kelas untuk siswa baru. Dengan jumlah siswa per kelas yang bisa ditampung sebanyak 32 orang," ungkap Marannis Sihombing.

Di penghujung rapat tersebut disepakati bersama untuk menerima ke 23 calon siswa tersebut dengan melakukan dua shift proses belajar mengajar. Dimana shift pertama mulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB dan shift kedua pukul 11.00-14.00 WIB. (fsrt)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.