Soal Defisit BPJS Kesehatan, Presiden Sebut Menkes Sudah Ketemu Jurusnya

Presiden Jokowi dan Menkes Terawan
JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui selama empat tahun ini, maslaah defisit BPJS Kesehatan terus mengemuka. Namun, kata Presiden Jokowi, Menkes Terawan sudah bertemu jurusnya untuk mengatasi.

Hal itu disampaikan Preiden Jokowi menjawab wartawan usai meninjau ruang perawatan di RSUD Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019) pagi.

“Itu yang mau kita atasi sudah empat tahun ini tapi belum ketemu jawabannya. Tapi sekarang Menteri Kesehatan sudah menyampaikan di Rapat Terbatas kemarin, tahun depan sudah ada ketemu jurusnya, sudah ketemu. Jadi nanti tanyakan ke Menkes," kata Presiden Jokowi.

Dari kunjungannya ke RSUD Cilegon itu, menurut Presiden, delapan puluh persen, tujuh puluh-delapan puluh persen itu pasien PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang gratis, sisanya dua puluh persen itu memakai yang mandiri, bayar sendiri.




“Saya kira kita kemarin di Lampung, di Subang, di sini angka-angkanya hampir sama,” ujarnya.

Soal pelayanan diakui Presiden kalau pelayanan setiap rumah sakit berbeda-beda. Ada yang rumah sakitnya sudah bagus, ada yang masih dalam proses pembenahan. Presiden Jokowi meminta agar rumah sakit-rumah sakit yang menerima pasien peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk memperbaiki pelayanannya, khususnya untuk perawatan di Kelas III.

“Meskipun di kelas tiga tetapi pembatas mesti ada, pembatas antarpasien, entah gorden, entah pakai sliding, sekat, mestinya ada,” tutur Presiden. Mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan ke RSUD Cilegon itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Gubernur Banten Wahidin Halim. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.