Sudin PE Jakbar Pasrah Pembangunan Sumur Resapan tidak Selesai

Sumur resapan
JAKARTA,JO- Suku Dinas Perindustrian dan Energi (PE) Jakarta Barat (Jakbar) pasrah jika penyerapan anggaran program tahun 2019, dengan nilai anggaran sebesar Rp1,1 miliar untuk pembangunan sumur resapan sebanyak 248 titik di tiga kecamatan dan area gedung kantor wali kota tidak selesai dikerjakan.

Pasalnya sejak dimulai pekerjaan pada tanggal 23 September hingga nanti berakhir tanggal 16 Desember 2019, yang dilaksanakan PT Mitra Teknik Indo, pelaksanaan masih di area gedung kantor wali kota sebanyak 45 titik. Sementara di tiga kecamatan yang direncanakan akan dikerjakan, belum mendapatkan titik lokasi. Seperti di Kecamatan Kebon Jeruk, Kembangan, Palmerah belum dilaksanakan.

Dari 248 titik pembangunan sumur resapan air sebanyak 45 titik yang sudah dikerjakan di area gedung kantor wali kota dan di tiga kecamatan belum dapat titiknya.

"Program ini masih tahap percobaan yang diprioritaskan di sekitar area gedung kantor wali kota Jakbar. Saat ini sudah dikerjakan sebanyak 45 titik, harus kelar sesuai arahan wali kota," ujar Deny kepala seksi Industri Energy Sumber Daya Alam (IESDA) Jakbar kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2019).




Dikatakannya, untuk pelaksanaan pekerjaan berikutnya, masih menunggu arahan wali kota, mau dimana saja titik yang akan dibuat resapan air tersebut. "Ya kalau bisa dipasang semuanya di area gedung kantor walikota," katanya.

Lanjut Deny, mengenai metode pemasangan digali secara manual dan dimasukkan Buis beton tersebut tanpa ada media lainya, seperti batu, geotektil, atau ijuk, teorisnya galian kedalaman sumur resapan kedalamannya 2 M dan diameternya 1 M. Fungsinya sebagai lumbung untuk menampung dan menyerap air menggunakan Buis beton.

Pekerjaan ini ada di empat wilayah DKI Jakarta dikerjakan oleh satu perusahaan. Menurutnya tidak akan bisa selesai dikerjakan karena pekerjaan ini waktu bersamaan dikerjakan di DKI Jakarta.

"Sampai saat ini progres pelaksanaan masih mencapai 30 persen sampai batas waktu kita perkirakan progres mencapai 40 persen dan nanti jika pekerjaan tidak tercapai sesuai kontrak, perusahaannya akan di blacklist dan kita bayar sesuai yang dikerjakan,"sambungnya.

Menurut salah seorang pekerja menuturkan untuk penggalian 1 lubang sumur resapan bisa 1 1/2 s/d 2 hari tergantung kondisi tanahnya, untuk tutupnya sampai sekarang belum ada.

Menanggapi hal itu, Yusuf sebagai kontraktor pelaksana menyampaikan, sampai saat ini pembangunan sumur resapan air baru sekitar 45 unit di area halaman gedung kantor walikota Jakbar,

"Untuk titik lainya, tunggu perintah dari Kasudin dimana titik-titiknya yang akan dikerjakan. Mengenai pekerjaan saya optimis dapat selesai secara keseluruhan, namun jika tidak selesai, kita harus menerima konsekwensinya sesuai peraturan yang diterapkan," kata Yusuf saat di konfirmasi melalui selulernya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.