Lie He
JAKARTA, JO- Harga minyak mentah lebih rendah pada hari Kamis (Jumat WIB), menyusul optimisme atas pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok yang akan berlangsung dalam pekan ke depan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk Februari turun 1,62% menjadi $ 51,51 per barel pada 9:59 pagi ET (14:59 GMT), dibandingkan dengan tertinggi $ 52,30 pada hari Rabu. Sementara berjangka minyak mentah Brent, patokan untuk harga minyak di luar AS, tergelincir 1,1% menjadi $ 60,76 per barel.

Seperti dikutip Investing.com, ketegangan perdagangan antara kedua AS dan Tiongkok agak berkurang pada hari Rabu setelah mengakhiri pembicaraan tiga hari, tetapi tidak ada pengumuman resmi. Pertemuan-pertemuan itu semula dijadwalkan selama dua hari tetapi diperpanjang hingga hari ketiga, yang menurut juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Lu Kang adalah tanda bahwa kedua pihak serius.




Pertemuan lain antara diikuti Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He diperkirakan berlangsung akhir bulan ini. Kedua negara memiliki waktu hingga 1 Maret untuk membuat kesepakatan sebelum AS berencana untuk menaikkan tarif barang-barang Tiongkok senilai $ 200 miliar.

Namun, tantangan global dapat memperlambat permintaan bahan bakar, karena melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian perdagangan telah membuat beberapa investor gelisah. Peningkatan dalam pemotongan OPEC tidak menghasilkan apa-apa untuk mengurangi pasokan minyak AS, yang naik 2 juta barel per hari (bph) tahun lalu ke rekor dunia 11,7 juta bph.

Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan dia tidak akan mematuhi sanksi minyak AS yang diberlakukan pada bulan Oktober.

"Kami percaya bahwa kami seharusnya tidak mematuhi sanksi ilegal terhadap Iran," Zanganeh mengatakan pada konferensi pers bersama di Baghdad. (jo-4)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.