CVR Lion Air Ditemukan Penyelam TNI AL Tertimbun Lumpur 8 Meter

Lion Air
JAKARTA, JO- Tim penyelam TNI Angkatan Laut yaitu dari Koarmada I yangterdiri dari Dislambair dan Kopaska, yang tergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) pencarian yang dipimpin Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), berhasil menemukan Cockpit voice recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu.

CVR pesawat naas itu ditemukan di dasar laut kedalaman 30 meter tertutup lumpur 8 meter Perairan Karawang, Jawa Barat pukul 09.10 WIB, Senin (14/1/2019). CVR ini sudah diamankan dalam kapal dan dibawa ke Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Duyung, Jakarta Utara.

"CVR ditemukan di bawah kedalaman 30 meter tapi berada di bawah lagi 8 meter. Jadi dasar laut 8 meter lagi karena di dasar laut ketutupan oleh lumpur," kata
Menurut Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho, di Pondok Dayung.

Dikatakan, ada dua KRI yang dikerahkan dalam pencarian CVR Lion Air yakni KRI Leuser dan KRI Spica. KRI Spica menjadi home base bagi para penyelam melakukan koordinasi sedangkan KRI Leuser dikerahkan dengan dilengkapi ruang penyimpanan peralatan para penyelam.




Selain itu, ada 18 orang tim penyelam dari Dislambair Koarmada dan 3 personel Kopaska melakukan pencarian CVR Lion Air PK-LQP setelah terdeteksi KRI Spica-934. CVR Lion Air berhasil diangkat dari kedalaman laut lebih dari 30 meter oleh penyelam Serda Satria Margono.

Mendapat kabar ini, Menhub Budi Karya Sumadi mengaku bangga atas kerja satgas Indonesia ini. Sebelumnya untuk pencarian ini pernah menggunakan konsultan atau kapal dari Singapura tapi belum bisa menemukan.

"Ya upaya menemukan CVR memang kita lakukan all out, ini dalam dua etape. Sebelumnya kita menggunakan konsultan atau kapal dari Singapura, tapi belum bisa ditemukan. Sekarang ini saya bangga justru karena ini menggunakan KRI atau kapal Angkatan Laut. Oleh karena itu saya mengapresiasi apa yang ditemukan oleh KNKT bersama TNI Angkatan Laut dan ini pasti memberikan suatu makna bagi upaya kita menemukan penyebab dari kecelakaan ini," kata Budi Karya.

Pesaawat Lion Air PK-LQP mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2019. FDR Lion Air PK-LQP ditemukan pada 1 November 2018. (jo-2)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.