Proyek Dermaga Ambarita, Samosir, Sumatera Utara.
AMBARITA, JO- Pimpinan PT Umega Pratama, pelaksana proyek pembangunan dermaga Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) memberikan klarifikasi sejumlah hal terkait pemberitaan mengenai pembangunan dermaga ini.

Melalui site manager-nya, Mangampe Tua Naibaho, PT Umega Pratama menjelaskan mengenai keretakan bangunan, terkait kesehatan keselamatan kerja (K3), kualitas pasir, hingga dugaan lemahnya pengawasan atau supervisi.

"Pertama, soal apa yang diberitakan mengenai keretakan bangunan, itu hanya akses jalan pelaksanaan proyek, bukan jalan vital proyek," jawab Mangampe Tua Naibaho kepada wartawan di lokasi, Selasa (6/11/2018).

Mengenai matrialnya pasir, dia menjelaskan kualitas pasir tidak dikarenakan warna warni tapi harus dilihat berapa persen kandungan lumpurnya, dan itu sudah dipantau oleh konsultan yaitu Gomuk Siregar.

Sebelumnya, diduga bahan material pasir yang digunakan dalam pekerjaan diragukan kualitasnya, diduga berasal dari pasir gunung yang bisa berakibat kualitas ketahanan bangunan diragukan. Tapi hal itu dibantah Mangampe Tua Naibaho. "Kualitas pasir bukan ditentukan warna tapi seberapa persen kandungan lumpurnya," ucap dia.




Demikian juga mengenai K3, Naibaho mengatakan bahwa saat media datang ke lokasi memang kelengkapan K3 mereka basah digujur hujan, sehingga banyak pekerja yang menggunakan kelengkapan K3.

"Sewaktu rekan rekan wartawan datang untuk meliput di lingkungan proyek, memang kami akui saat itu pekerja banyak yang tidak menggunakan kelengkapan K3, itupun karena hari itu saja, dikarenakan hari sebelumnya mereka kerja dibawah guyuran hujan, jadi kelengkapan K3 mereka basah. Kalaupun ada kelengkapan K3 mereka ada yang rusak, kami perusahaan sudah menyediakan stok untuk menggantikannya," jawab Naibaho lagi

Mangampe Tua Naibaho

Dijelaskan juga dalam pengawasan pekerjaan pembangunan dermaga ini, dari pusat selalu datang tiap minggunya dan supervisi mreka selalu mengawasi setiap harinya. Hanya saat rekan wartawan datang, pihaknya sedang mengawasi pelaksanaan pengecoran, jadi tidak dapat menemui langsung.

PT Umega Pratama juga mengapresiasi kinerja pers dalam melaksanakan social kontrol pada pembangunan dermaga tersebut. "Kami tidak alergi dengan rekan wartawan," kata Naibaho. "Kami sangat menyambut baik akan rekan rekan media dan lembaga yang lain dalam melaksanakan "social control", terutama dalam pekerjaan kami ini, agar apa yang kita harapkan dapat terlaksana, kunjungan wisatan ke Samosir semakin meningkat melalui dermaga yang baru dan kapal Ferry yang baru," tutup Naibaho.

Kalau tidak ada halangan, pembangunan dermaga Ambarita, Kabupatan Samosir (sumut) dengan anggaran APBN sebesar Rp 24,5 Miliar akan rampung bulan Desember 2018. Demarga sudah siap untuk diujicoba sandar KMP Ihan Batak. (jabs)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.