Jenderal Pol Tito Karnavian
SURABAYA, JO- Dari sejumlah serangan teror di Surabaya dan termasuk ledakan di Rusunawa Sidoarjo, diketahui jumlah tewas dari pelaku yaitu terduga teroris yang melakukan serangan adalah sebanyak 13 orang, sementara untuk warga sipil yang meninggal dunia adalah 12 orang.

Jumlah 12 orang itu, menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Surabaya, Senin (14/5/2018), enam pelaku dari penyerangan tiga gereja, tiga pelaku meledaknya bom di rusunawa Sidoarjo, dan empat orang lainnya saat pelaku teror menyerang Polrestabes Surabaya pada Senin pagi tadi.




"Jadi semuanya ada 12 orang dari pelaku teroris yang tewas, ada juga masih dirawat di rumah sakit," kata Irjen Machfud Arifin.

Diantara yang masih dirawat di rumah sakit adalah tiga anak dari teroris yang bom meledak di kamarnya sendiri di rusunawa, dan satu orang lagi seorang anak yang dibawa oleh teroris saat menyerang Mapolrestabes.

Dari tiga serangan teroris ini, semuanya dilakukan oleh satu keluarga yang terdiri dari suami, isteri dan anak-anak. Seperti dijelaskan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, pelaku teror terhadap tiga gereja adalah Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya Dita Supriyanto yang tewas dalam aksi teror itu.

Teroris yang memiliki bom di rusunawa Sidoarjo bernama Anton juga diketahui berteman baik dan selalu berkomunikasi dengan Dita.

Kapolri menegaskan serangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan agama, tapi murni karena jaringan internasional ISIS di Suriah, dan juga aksi balas dendam JAD Surabaya terkait penangkapan terhadap ketua JAD Indonesia dan Ketua JAD Jawa Timur yang dilakukan oleh polri beberapa waktu lalu.(jo-2)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.