Presiden Jokowi dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoe.
JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah membutuhkan kritik dari siapa saja untuk mencari kebijakan yang lebih baik.

"Kritik itu juga penting untuk memperbaiki kebijaan yang ada saat ini, belum tentu pemerintah betul. Tapi tolong dibedakan kritik dengan mencela beda itu, kritik dengan mencemooh beda itu. Kritik itu harus berbasis data tidak asal bunyi, bukan asal bicara, dan mencari kebijakan yang lebihb baik," kata Presiden.

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/3/2018) malam.

Menurut Preiden, kita harus kembali ke akar budaya kita, budaya ketimuran, budaya Indonesia, dan ajaran keagamaan kita.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

"Kejujuran adalah utama yang ditopang perilaku yang santun sesuai adat istiadat ketimuran, dan berdialog dengan musyawarah," sambungnya.

Presiden juga mengajak politisi untuk fokus adu program adu prestasi dalam pilkada, pileg serta pilpres untuk mensejahterakan rakyat, mengimplementasikan ideologi Pancasila, adu program dalam menjalankan UUD 1945.

Pada bagian lain sambutannya, Presiden Jokowi menyebut pilkada, pileg, dan pilpres harus dilakukan dengan gembira. Pilihan yang berbeda itu hal biasa dalam demokrasi. (jo-2)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.