Indonesia-Filipina Sepakat Tingkatkan Keselamatan Navigasi Perbatasan

Pertemuan Kapushidrosal, Laksda TNI Dr Ir Harjo Susmoro, SSos, SH, MH  dengan Phillipina Chief Hydrographer, Commodore Jasinto Cabalayan disela-sela pertemuan 5th EAHC SC di Xiamen, Tiongkok.
JAKARTA, JO- Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat meningkatkan keselamatan navigasi pelayaran di perairan perbatasan kedua negara. Kesepakatan tersebut diwujudkan dalam kerjasama pembuatan peta laut dan Electronic Navigational Charts (ENC) bersama di perairan Laut Sulawesi da laut Filipina yang telah disepakati garisnya. Garis batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara di perairan Laut Sulawesi dan Laut Filipina telah disepakati pada bulan Mei 2014.

Hal tersebut merupakan hasil pertemuan nonformal Kapushidrosal Laksda TNI Dr Ir Harjo Susmoro, SSos, SH, MH dengan Phillipina Chief Hydrographer, Commodore Jasinto Cabalayan di sela-sela padatnya pertemuan 5th East Asia Hydrographic Commission Streering Coommiitee meeting di Xiamen, Tiongkok, Jumat (9/3).

Kedua pimpinan Lembaga hidrografi ini mendiskusikan rencana pembuatan peta laut serta Electronic Navigational Charts (ENC) di perairan yang telah disepakati garisnya sejak tahun 2014 tersebut. Peta laut dan ENC yang dibuat Bersama ini tentu saja akan berpedoman pada ketentuan dan standar International Hydrographic Organization (IHO) yaitu Publikasi IHO S-4 (Regulations Of The IHO For International (INT) Charts And Chart Specifications Of The IHO dan S-57 Transfer Standard for Digital Hydrographic Data.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

Pembuatan bersama peta laut dan ENC di perairan perbatasan antara Republik Indonesai dan Republik Filipina yang telah disepakati pada tahun 2014 merupakan salah satu upaya penyediaan ENC di Kawasan regional dalam rangka memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh International Maritime Organization (IMO) yang mewajibkan kapal-kapal dengan bobot tertentu untuk menggukan Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) saat berlayar.

Oleh sebab itu kantor hidrografi kedua negara sepakat untuk bersama-sama memberikan pelayanan untuk kepentingan keselamatan navigasi pelayaran bagi kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut, sehingga para pengguna laut akan terjamin keselamatannya dalam bernavigasi.

Kerjasama dalam pembuatan peta laut dan ENC di perairan Laut Sulawesi dan Laut Filipina akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi keselamatan navigasi pelayaran saja, namun peta laut dan ENC yang akan diproduksi bersama oleh kedua Lembaga hidrografi ini tentu saja juga sangat bermanfaat bagi pembangunan sumber daya kelautan kedua negara dibidang perikanan, pertahanan dan penelitian kelautan.

Sebagai negara-negara anggota IHO, kedua pimpinan Lembaga hidrografi ini berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya di Kawasan dalam bidang pembangunan kapasitas di bidang survei dan pemetaan hidro-oseanografi sebagai wujud implementasi visi pemerintah Republik Indonesia sebagai poros maritim dunia sekaligus world class navy. (jo-17)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.