KPK: Fredrich Datang Lebih Dulu ke RS, dan Telepon Booking Kamar VIP Satu Lantai

Mobil yang ditumpangi Setya Novanto saat mengalami kecelakaan.
JAKARTA, JO- KPK membongkar dugaan persekongkolan yang dilakukan mantan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi alias Fredy Junadi dengan dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta Barat Bimanesh Sutarjo untuk menghindarkan Novanto dari pemeriksaan KPK.

Dugaan persekongkolan itu diungkapkan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/1/2017) menyusul penetapan keduanya menjadi tersangka.

"Fredrich dan Bimanesh diduga bekerja sama untuk memalsukan tersangka Setya Novanto ke rumah sakit untuk dilakukan rawat inap dengan data-data medis yang diduga dimanipulasi sedemikian rupa untuk menghindari panggilan dan pemeriksaan oleh penyidik KPK," kata Basaria.

Basaria pun membeberkan sejumlah temuan, antara lain pada 15 November 2017 pada jam kerja, Setya Novanto diagendakan akan diperiksa sebagai tersangka atas dugaan korupsi KTP elektronik yang diduga dilakukannya bersama-sama pihak lain. Saat itu, Setya Novanto tidak datang dan mengirimkan surat pada KPK.

Pada hari yang sama sekitar pukul 21.40 WIB tim KPK mendatangi rumah Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII Melawai, Kebayoran Baru dengan membawa surat perintah penangkapan dan penggeledahan.

Saat itu Setya Novanto tidak berada di tempat hingga proses pencarian di rumah tersebut dilakukan sampai pukul 02.50 WIB. Berikutnya KPK mengimbau agar Setya Novanto menyerahkan diri.

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa pada 16 November 2017 KPK menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk tersangka Setya Novanto dan menyurati Kapolri dengan tembusan ke NCB Interpol.

"Malam harinya terdapat informasi mobil yang dinaiki Setya Novanto mengalami kecelakaan dengan tiang lampu atau listrik dan dibawa ke RS Medika Permata Hijau," tuturnya.

Menurut Basaria, meskipun diakui kecelakaan, Setya Novanto tidak dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), melainkan langsung ke ruang rawat inap VIP.

"Sebelum Setya Novanto dirawat di RS, diduga Fredrich Yunadi telah datang terlebih dahulu untuk berkoordinasi dengan pihak RS," ungkap Basaria.

Menurut dia, didapatkan juga informasi bahwa salah satu dokter di RS mendapatkan telepon dari seorang yang diduga sebagai pengacara Setya Novanto bahwa Setya Novanto akan dirawat di RS sekitar pukul 21.00 WIB.

"Meminta kamar perawatan VIP yang rencana akan di-"booking" satu lantai, padahal saat itu belum diketahui Setya Novanto akan dirawat karena sakit apa," kata Basaria.

Selain itu, kata dia, penyidik juga mendapatkan kendala ketika melakukan pengecekan informasi peristiwa kecelakaan yang berlanjut pada perawatan medis di RS Medika Permata Hijau. (jo-5)


Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.