Proses Pergantian Ketua DPR Terganjal, Aziz Syamsuddin: Saya tidak Mau Gaduh

Aziz Syamsuddin
JAKARTA, JO- Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan upaya "mengganjal" dirinya menjadi ketua DPR digalang oleh Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita. Dia sendiri tidak mempersalahkan dan mengaku tidak akan melakukan penggalangan yang sama.

"Pak Agus Gumiwang buat dukungan, kami dari Pak Robert (Kardinal) enggak ada buat dukungan. Kami tidak ingin buat gaduh jadi ya sudah, kalau sudah disepakati dalam Bamus, disepakati, enggak ada masalah," ucap Aziz di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Hal itu disampaikan Aziz menangapi 50 anggota Fraksi Partai Golkar yang menolak dirinya ditunjuk sebagai pengganti Setya Novanto di kursi ketua DPR.

Aziz mengaku tidak punya target sejak awal untuk menjadi ketua DPR. "Saya no target. Saya bilang saya dari awal no target. Biarlah ini mengalir secara alami. Kalau Masalah teman-teman menolak saya secara pribadi merasa enggak ada konflik," lanjut dia.

Badan Musyawarah DPR sendiri memutuskan menunda pembahasan proses pergantian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nama Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin sebelumnya ditunjuk Setya Novanto untuk menjadi Ketua DPR.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

"Disepakati dalam Bamus untuk menunda pergantian (Ketua DPR). Namun, surat tersebut tetap dibacakan dalam rapat paripurna," ujar Aziz usai rapat Bamus di Kompleks Parlemen, Senin (11/12/2017).

Menurut Aziz, penolakan tersebut terjadi karena ada pihak yang merasa belum terlaksananya mekanisme tertentu terkait penunjukan dia sebagai Ketua DPR.

"Karena ada mekanisme internal partai yang belum terselesaikan saja," kata Aziz.

Ia menambahkan penolakan tersebut juga sudah dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) dan telah disepakati agar tindak lanjut dari penujukannya sebagai Ketua DPR oleh Novanto ditunda terlebih dulu. (jo-2)





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.