Para PKL dan pengendara roda dua kini kembali penuhi trotoar di depan RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
JAKARTA, JO-Trotoar di Jalan Kamal Raya, Bumi Cengkareng Indah, di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat kembali dijadikan tempat parkir liar (parli) para tukang ojek dan pedagang kaki lima (PKL).

Sebelumnya parli roda dua dan PKL di lokasi ini sudah pernah ditertibkan, dengan Program Tertib Trotoar di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, namun saat ini Program Tertib Trotoar sepertinya sudah diabaikan.

Dari pantauan wartawan di lokasi, Rabu (1/11/2017), para PKL kuliner beragam jenis makanan menggunakan gerobak dan mobil memadati bahu jalan dan trotoar. Para pengojek online pun berkumpul disana, dan menjadikannya sebagai pangkalan mereka.

Ironisnya,pihak pemerintah tingkat kecamatan dan kelurahan maupun RT/RW telah mengetahui adanya oknum petugas yang mengelola parli dan PKL ini tapi dibiarkan saja.

Bahkan spanduk bertuliskan “Dilarang Berjualan dan Parkir di Sepanjang Jalan Ini” yang terpasang di teralis besi pagar RSUD Cengkareng kini sudah tidak ada lagi. Tidak diketahui siapa yang mencopot spanduk itu.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

Heru,37,salah seorang pengguna jalan di lokasi menyesalkan ulah oknum yang mengijinkan para PKL dan parli berada di sepanjang jalan di depan RSUD Cengkareng. Dia mengaku menemukan kondisi seperti ini setiap hari, dan belum ada tindakan dari aparat Suku Dinas Perhubungan dan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bahkan pihak kecamatan dan kelurahan.

Para pedagang yang kembali memenuhi trotoar dan bahu jalan di Jakarta Barat.

"Lihat saja, jalannya sudah semakin sempit, mau kearah pintu masuk RSUD Cengkareng dan arah sebaliknya selalu macet ,dampaknya mobilisasi pelayanan RSUD Cengkareng tersendat.Bagaimana kalau ada orang sakit sedang kritis terlambat mendapat pertolongan akibat terjebak macet akibat ulah oknum pengeloanya," ujar Heru kepada wartawan di lokasi.

Heru berharap kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat dapat memberi tindakan tegas, tertibkan semua kendaraan yang parli di bahu jalan maupun PKL-nya sehingga jalan dan trotoar yang dibangun oleh pemerintah bisa di nikmati masyarakat banyak, harapnya.

Kepala Satpol PP Jakarta BaratTamo Sijabat mengatakan kalau PKL-nya dibawah 10 warung bisa langsung ditertibkan tapi kalau lebih maka camat atau lurah harus terlebih dahulu membuat SP 1, 2 dan 3 dan dipanggil untuk diberi peringatan bongkar sendiri kalau tidak akan dibongkar oleh tim terpadu dengan segala risiko kerusakan barang nya menjadi tanggungjawab si pemilik barang. Kalau menyalahi harus ditertibkan.

Tamo menegaskan, pihaknya akan meminta Manpol Kecamatan Cengkareng meninjau lokasi dan sekaligus ambil tindakan bilamana dianggap bisa langsung ditindak.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat AB Nahor mengatakan, bahwa pihaknya sudah koordinasi dengan Kasatpol PP Jakarta Barat untuk menertibkan parli dan PKL di lokasi tersebut. "Saya sudah koordinasi dengan Kasatpol PP Jakarta Barat besok kita bersama sama menertibkan," tandasnya.

Informasi yang diperoleh di lingkungan RSUD Cengkareng, diduga ada oknum petugas yang mengelola para PKL yang berdagang dan parkiran di sepanjang Jalan Kamal Raya, Bumi Raya Cengkareng di depan RSUD Cengkareng tersebut.

“Parkir dan PKL itu ada oknum petugas yang kelola, Pak,” ujar salah satu Keamanan Dalam (Kamdal) RSUD Cengkareng tanpa menyebutkan siapa oknum pejabatnya. (jo-6)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.